Demokrat Harus Lebih Jeli
Tentukan Dukungan di Pilkada 2017
JAMBI - Pada Pilkada serentak gelombang kedua 2017 yang diikuti oleh Muaro Jambi, Sarolangun dan Tebo, Partai Demokrat disarankan untuk lebih teliti dalam menentukan dukungan. Sebab, jika salah langkah mengambil keputusan bisa fatal untuk partai.
Mengingat, pada Pilkada lima kabupaten/kota dan provinsi pada 09 Desember 2015 lalu, di Jambi hanya Asafri Jaya Bakri (AJB) sebagai satu-satunya kader Demokrat yang berhasil keluar sebagai pemenang. Ditambah, satu calon eksternal yang diusung Demokrat yang berhasil unggul yakni, Safrial-Amir Sakib.
Untuk itu, menurut Pengamat Politik Jambi, Jafar Ahmad, Demokrat harus melakukan beberapa langkah, sehingga kekalahan pada Pilkada kemarin tidak terulang, salah satunya melalui survei.
”Artinya Demokrat tak bisa asal tebak kandidat yang akan diusungnya. Demokrat harus Jeli menentukan Calon yang akan diajukan maju di Pilbup,” ujarnya.
Selanjutnya, Demokrat harus mencari pasangan yang akan didorong tersebut dengan memilih orang-orang yang mempunyai nilai jual dan memberikan kontribusi dalam maraup suara.
”Misal, Demokrat cari pasangan dari partai A, yang tentu saja masyarakat akan menerimanya. Cara ini memadukan kandidat yang bisa memenangkan Demokrat,” tuturnya.
Pengamat Politik Jambi, M Farisi juga menyarankan, pada Pilkada 2017 nanti Demokrat harus mempersiapkan kadernya sematang mungkin. Agar kekalahan pada Pilkada lalu tidak terulang kembali.
”Demokrat jangan asal ajukan kandidat untuk maju. Artinya, harus ada kandidat atau kader yang dipersiapkan,” tuturnya.
Dikatakan Dosen Fisipol Universitas Jambi (Unja) ini, Demokrat harus benar- benar melihat figur kader yang mempunyai nilai jual di mata masyarakat. “Jalannya, Demokrat harus melakukan survei awal dimasyarakat sebelum menentukan kandidat yang akan diusung,” katanya.
Melalui survei ini akan diketahui seberapa besar pengaruh kandidat yang diajukan itu, baik popularitas maupun elektabilitasnya. ”Kita bisa prediksi menang atau kalah nantinya dengan melakukan survei awal ini,” terangnya.
Selain survei, Demokrat bisa meramu siapa kira-kira yang bisa menjadi pendamping kandidatnya ini jika sudah dipastikan untuk maju. ”Demokrat ajukan satu nama yang akan dicalonkan, lalu di coba disandingkan dengan tokoh lain yang diluar Demokrat. Apakah nama calon yang diajukan itu nilai jualnya lebih berpengaruh dibanding dengan tokoh lain. Disitu bisa melihat persentase kemengan nantinya,” tambahnya.
(aiz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: