Dibacok, Candra Bersimbah Darah

Dibacok, Candra Bersimbah Darah

MUARASABAK – Candra bin Dullah (22, Warga  RT 12/03, Kelurahan Nipah Panjang I, Kecamatan Nipah Panjang, Tanjab Timur bersimbah darah usai dibacok oleh orang tak dikenal Sabtu (20/1) sekitrar pukul 23. 00 WIB. Akibat pembacokan itu, dia mendapat luka menganga dibagian kepala hingga terlihat batok kepalanya.

                Selain itu, di bagian punggung korban juga mengalami luka. Kapolres Tanjabtim, AKBP Bramono Purnomo Nugroho SIK melalui Kapolsek Nipah Panjang, IPTU Zulmisdar dikonfirmasi kemarin (21/2) mengatakan, pembacokan baru diketahui setelah orang tua korban melihat batok kepala dan punggung kiri dan kanan korban berlumuran darah.

\"Korban langsung dilarikan ke Puskesmas rawat inap Nipah Panjang sekitar pukul 5.00 WIB dinihari (kemarin, red). Korban pun langsung mendapatkan perawatan intensif,\" terang Kapolsek.

Mengenai kronologis kejadian, dia menjelaskan, Sabtu (20/2) sekitar pukul 23.00 WIB korban berpamitan kepada orang tuannya untuk bermain ke rumah temannya. Lalu, kemarin (21/2), sekitar pukul 5.00 WIB korban pulang ke rumah dalam keadaan bersimbah darah. \"Dilihat orang tua langsung dibawa ke Puskesmas, hanya sayang orang tua tidak mau membuat laporan,\" keluhnya.

Kejadian itu baru dilaporkan keluarga siang hari sekitar pukul 14.00 WIB, setelah dia mendatangai rumah keluarga korban. \"Kami masih melakukan penyelidikan, TKP juga belum diketahui begitupun motif pembacokan, termasuk pelaku pembacokan,\" terangnya.

Pasalnya, tambah Kapolsek, diperlukan orang yang mengerti apa yang diungkapkan korban, sebab korban tuna wicara. Dia berharap secepatnya pelaku pembacokan dapat ditangkap. \"Kami masih melakukan pemeriksaan ke saksi-saksi yang disinggahi korban sebelum dibacok,\" ungkapnya.

Dia menambahkan, ternyata prilaku korban selama ini kurang disenang warga lain. Karena selama ini korban kerap mencuri barang-barang milik warga, hanya saja warga yang barang berharganya dicuri, tidak pernah melapor kepolisi.

\"Baru dua hari lalu saya buatkan surat pernyataan ke korban, masalahnya korban ngambil jamu seharga Rp 40 ribu, diminta bayar oleh sipemilik, eh sipemilik malah diancam pakai botol,\" bebernya.

Disamping itu, korban juga ternyata hobi mabuk-mabukan, sehingga korban kerap membuat onar usai menenggak minuman keras. \"Tapi yang terpenting pembacokan ini dilaporkan dulu oleh pihak keluarga, salah atau benarnya nantilah, yang jelasa saat ini anak kita menjadi korban,\" pungkasya.

(yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: