HBA dan BM Berebut Dukungan DPP
Ia juga menginginkan, yang menjadi Ketua DPD ke depan adalah orang yang bisa berkomunikasi dengan tingkat bawah. “Yang bisa mengayomi, membesarkan partai dan lainnya. Kalau HBA cukup menjadi anggota Majelis Tinggi, SBY sudah memberikan kepercayaan,” tuturnya.
Ketua DPC Demokrat Tebo, Samsurizal juga setali tiga uang dengan Jasasila dan Musharsah. “Kita di DPP menyampaikan aspirasi terkait Musda, responnya cukup bagus. Dalam rangka persiapan Musda memang harus dikonfirmasi satu persatu pemilik suara,” ujarnya.
Ke depan, pihaknya mengharapkan ketua baru dan dipegang oleh orang yang percaya dengan kader-kadernya di bawah. Ia juga mengaku sangat menghargai HBA, apalagi beliau sudah menjadi anggota Majelis Tinggi.
“Kalau dia maju di Musda artinya beliau turun tingkat, padahal kami ingin beliau itu fokus di DPP, menjadi orangtua kami dan tempat kami bertanya di DPP. Kami itu sayang dengan beliau,” tuturnya.
Ketua DPC Demokrat Kota Jambi, AS Budianto juga membenarkan adanya pertemuan tersebut. “Cuma konsultasi masalah Musda itu saja, karena masa jabatan DPD Maret ini berakhir. DPP membuka ruang kepada kader untuk maju,” katanya.
Pengamat Politik, Hadi Suprapto Rusli melihat perebutan Ketua DPD Demokrat Provisi Jambi bakal berjalan sengit. Apalagi keduanya telah sama-sama menghadap ke DPP partai untuk meminta restu dan dukungan.
”Keduanya saya lihat sudah bertandang ke DPP. Tapi perlu diingat pemilik suara terbesar adalah DPC, jadi siapa yang bisa mengakamodir kepentingan DPC mungkin berpeluang menang,” ujarnya.
Menurut Hadi, siapapun yang menjadi pemenang dalam perebutan tampuk pimpinan DPD Demokrat ini tentunya tantangan kedepan menjadi pekerjaan rumah yang harus tetap dipikirkan. Karena setelah Musda tersebut, partai masih dihadapkan dengan serangkaian angendqa politik yakni Pilkada 2017, 2018, Pileg 2019 dan Pilpres.
”Siapapun itu, Demokrat harus bisa menjawab tantangan kedepan. Karena masih banyak agenda yang harus dilalui,” sebutnya.
Lalu bagaimana Demokrat setelah Musda? Hadi meyebutkan dari pengalaman yang terjadi sebelumnya, tidak sedikit efek musda beribas kepada perpindahan kader ke partai lain. Namun untuk di Jambi, dia menyakini kemungkinan itu terjadi sangat kecil.
”Tidak tidak tau, apakah HBA nantin akan mengakamodir orang-orang Burhanuddin atau sebaliknya jika Buhanuddin menang apakah akan mengakamodir orang HBA. Tapi biasanya kalau di luar Jambi selalau ada kader yang pindah partai,” katanya.
Sementara itu, pengamat politik lainnya Jafar Ahmad mengatakan HBA selaku calon Incumbent harus sedikit berhati-hati dengan pergerakan Burhanuddin Mahir. Apalagi dengan munculnya statement SBY yang bersikap diplomatis.
”Kalau yang disampaikan SBY itu bertarunglah dengan demokratis, ada kemungkinan suara SBY tidak penuh ke HBA,” ucapnya.
Menurut Jafar, jika SBY ingin mempertahankan HBA tentunya akan muncul sikap tegas dengan meminta kader lain untuk tidak maju. Baginya karena bisa saja SBY mengintruksikan ke DPC kabupaten/kota untuk logowo.
”Karena tidak ada intuksi, makanya Cik Bur juga bisa maju. Jadi siapa yang bisa merebut DPC dialah yang akan menang,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: