>

Oknum Guru di Tanjab Timur Dipolisikan

Oknum Guru di Tanjab Timur Dipolisikan

MUARASABAK – LK, oknum guru yang mengajar di SMP 23 Tanjab Timur dipolisikan oleh Kaharuddin, orang tua W yang diduga dilarikan oleh LK. Kaharuddin menceritakan, Selasa (28/3) silam anaknya tidak pulang ke rumah.

Lalu dia dan pihak keluarga lain mencari W hingga ke rumah LK. \"Dari pukul 16.00 WIB mulai mencari anak saya. Selain pihak sekolah, saya juga sudah tanya ke istri LK tapi tidak mengetahui. Termasuk LK yang sebenarnya tahu tapi malah tidak memberitahu keberadaan anak saya,\" bebernya.

Keesokan harinya, dia kemudian mencari anaknya, dan baru diketahui malam hari ternyata si anak berada di dalam ruangan Bimbingan Konseling (BK). Saat ditemukan, anaknya dalam keadaan terbaring. \"Anak saya sengaja dikunci dari luar di ruangan BK. Yang saya sayangkan, kenapa respon dari kawan-kawan LK juga tidak ada,\" urainya.

Setelah di rumah, dia kemudian menanyakan apa saja yang telah dilakukannya bersama dengan LK. Menurut pengakuan W, dia telah dicumbu dan diraba oleh LK. \"Anak saya kalau ketemu dengan LK sudah seperti kena hipnotis. Apa yang dikatakan LK pasti anak saya menurut saja,\" paparnya.

Awal tahun ini, anaknya pun pernah mengalami kejadian serupa. Dia pun meminta anaknya untuk tidak bersekolah selama LK masih mengajar di sekolah tersebut. \"Tapi anak saya tetap sekolah hingga terjadilah penyekapan. Atas kejadian ini saya telah melaporkan ke Mapolsek Berbak, Kamis (30/3) lalu,\" terangnya.

Sementara, Kapolsek Berbak, IPTU Nurkholik membenarkan adanya laporan dari pihak keluarga. Dia menyerahkan laporan itu ke Unit PPA Polres Tanjabtim.

Hanya saja saat dikonfirmasi, Bripka Yunar, Kanit PPA Polres Tanjab Timur mengaku sudah mengembalikan laporan ke Polsek Berbak. Terpisah, Kadisdik Tanjabtim, Feri Marjoni membantah adanya tindak asusila yang dilakukan LK.

Menurutnya, LK telah menganggap W sebagai anak sendiri. Diakuinya, W walaupun perempuan tapi berperilaku tomboi. \"Saya sudah panggil LK dan Kepsek, jadi W sudah anggap LK sebagai orang tua. LK pergi mancing saja W ngikut. W ini perempuan tapi kayak laki-laki tomboi,\" tutur Kadisdik.

Dia mengungkapkan, perhatian orang tua W selama ini kurang, dan menyebabkan W mencari orang tua angkat. Apa yang dikatakan orang tua W, dengan menyebutkan LK bersama W diruangan BK tidaklah benar.

\"LK tidur di rumah sendiri, nah W baru tidur di sekolah karena masalah keluarga W. Karena W tidak sejalan dengan ayahnya. Anak ini juga sudah beberapa bulan tidak bersekolah. Tidak benar pernyataan orang tua W,\" tegasnya.

Sewaktu pihak keluarga W melakukan penggerebekan di rumah LK, juga tidak ditemukan W berada di rumah LK. Nyatanya, sambungnya, W malah ditemukan di sekolah. \"Laporan dai Kepsek dan guru bersangkutan itu tidak benar,\" tandasnya.

(yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: