Akses Masih Lumpuh, Kerugian Belum Dirinci
Akibat Terjangan Banjir Bandang di Merangin dan Sarolangun
MERANGIN - Banjir bandang yang melululantakkan beberapa kecamatan di kabupaten Merangin dan Sarolangun Selasa kemarin (26/4) menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
Tidak hanya kerugian materi seperti rumah dan kendaraan warga yang hanyut, trauma pasca banjir sepertinya juga menghinggapi masyarakat setempat.
Meski belum ada perhitungan secara resmi mengingat masih ada beberapa desa yang akses jalannya masih lumpuh, namun khusus untuk banjir di Merangin saja, kerugian materi ditaksir mencapai angka miliaran rupiah.
Ini dibenarkan oleh Kepala BPBD Kabupaten Merangi, Ibrahim saat dikonfirmasi koran ini, kemarin.
Menurutnya, untuk jumlah kerugian akibat banjir tersebut secara rinci belum bisa dijumlahkan, namun dari taksiran sementara kerugian akibat banjir di Merangin tersebut capai miliaran rupiah.
‘‘Kalau kita lihat dari kasat mata kerugian ini miliaran rupiah. Belum lagi ditambah rumah warga yang hanyut dan rusak, jembatan putus, dan beberapa ruas jalan yang lonsor. Ini bisa di katakan sangat parah, namun secara rinci belum bisa kita hitung,’‘ bebernya.
‘‘Hingga saat ini ( kemarin,red) kita masih di lokasi, karena dari Selasa kemarin kami tidak bisa keluar dari lokasi, ada 23 titik jalan darat terputus akibat lonsor ,’‘ tambahnya.
Dilanjutkannya, belum bisa dijumlahkannya secara rinci berapa kerugian akibat banjir tersebut, dikarenakan beberapa ruas jalan masih tertutup sehingga kendaraan tidak bisa keluar masuk lokasi, Namun diakuinya hingga kemarin banjir tersebut masih merendam beberapa tempat di daerah tabir induk.
‘‘Sekarang (kemarin,red) saja masih ada beberapa tempat di Tabir ini terendam banjir, seperti di Tabir induk. Meski tidak parah namun hingga saat ini kita masih mencoba menjumlahkan secara rinci total kerugian tersebut,’‘ tuntasnya.
Setali tiga uang, akibat banjir bandang di Kecamatan Batang Asai dan Limun beberapa hari lalu, mengakibatkan kerugian materil yang dialami masyarakat mencapai ratusan juta rupiah, hal ini diungkapkan Mulyadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sarolangun kemarin (27/4).
Diterangkan Mulyadi, meskipun tidak ada korban jiwa, namun yang berhasil didata BPBD Sarolangun di Desa Rantau Panjang Batang Asai ada tiga bangunan rumah warga yang hanyut terbawa arus, disamping itu ada juga dua rumah yang rusak berat dan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang berada di Desa Tangkui juga mengalami rusak berat, sehingga tidak bisa digunakan lagi.
‘‘Untuk pastinya saya lupa, yang jelas mencapai ratusan juta rupiah,’‘ujar Mulyadi.
Ditambahkannya, disamping ada bencana alam banjir bandang di Kecamatan Batang Asai, pada waktu yang sama juga terjadi banjir bandang di daerah Lubuk Bedorong Kecamatan Limun, namun hanya merusak satu bangunan rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: