8 Ton Gula Pasir Disebar
Harga Daging Belum Normal
JAMBI - Pemerintah Provinsi Jambi bekerjasama dengan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menyebar delapan ton gula pasir kristal putih di tiga pasar tradisional sebagai upaya menekan harga. Yakni Angso Duo, Simpang Pulai dan Talang Banjar.
“Operasi pasar dilakukan sebagai upaya menekan harga gula yang masih bertahan di harga Rp 15.000 per kilogram,” kata Gubernur Jambi, Zumi Zola. Harga yang dijual pada operasi pasar Rp 12.000 per kilogram. Pedagang akan menjual kepada masyarakat dengan harga eceran tertinggi Rp 13.500 per kilogram.
“Jadi kita harapkan agar para pedagang dan seluruh pihak terkait turut menjaga stabilitas harga, sehingga tidak terjadi kenaikan harga yang tinggi,” kata Zola. Delapan ton gula yang disebar itu sangat mencukupi dan upaya menekan harga terus dilakukan.
”Kalau yang disebar kurang kita tambah lagi. Gula ini kita serahkan ke pedagang, jadi pedagangnya ikut membantu kita untuk menjaga harga dengan menjual Rp 13.500 per kilogram,” katanya.
“Biasanya operasi pasar kita berikan langsung ke konsumen, tapi kali ini beda sistemnya, kita berikan kepada pedagang, pedaganglah yang membantu Pemerintah Pusat dan Provinsi agar tidak terjadi gejolak kenaikan harga,” katanya.
Selain operasi gula, Zola juga meninjau harga daging. Harga daging di Pasar tradisional di Jambi paling tinggi Rp140 ribu per kilogram. “Sudah ada pertemuan Pemprov Jambi dengan para pedagang daging, dan sudah ada kesepakatan harganya, sampai nanti H-2 dan H-1 harga daging tidak lebih dari Rp 140 ribu per kilogram,” ujarnya.
“Saat ini harga daging di pasar-pasar tradisional di Jambi terpantau Rp 120.000 per kilogram, tapi nanti saya berusaha supaya bisa di bawah itu,” katanya lagi. Zola mengungkapkan bahwa dirinya juga memantau harga daging sapi di daerah lain, seperti di Depok yang harganya kurang lebih seperti harga di Jambi.
“Saya juga memantau di daerah-daerah lain di luar Jambi, contohnya di Depok, kurang lebih Rp 120 ribu hingga Rp 130 ribu juga. Kita berharap bisa seperti arahan Presiden Jokowi, di bawah Rp 100.000 per kg, tetapi kita lihat juga kondisi di lapangan seperti apa nantinya,” katanya menjelaskan.
Zola juga mengatakan stok sapi di Jambi sudah tersedia sebanyak 212 ekor jika sewaktu-waktu dilakukan OP. “Stok sapi kita ada, kalau memang dibutuhkan akan kita keluarkan stok itu. Tapi saya minta juga dukungan dari semua pedagang bahwa kestabilan harga ini harus dijaga oleh semua pihak. Ya, jangan sampai melonjak harganya, kasihan nanti masyarakat kita,” ujarnya pula.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jambi Akhdiyat mengatakan, harga daging di Jambi umumnya pada posisi Rp 110.000 hingga Rp 120.000 per kilogram, dan harga itu menurutnya masih harga biasa. Akhdiyat mengatakan, kondisi harga akan kritis yakni dari H-3 hingga H-1 Lebaran, dengan perkiraan harga daging bisa mencapai Rp150 ribu/kilogram.
“Pada posisi kritis itu kami akan lakukan upaya menekan harga seperti operasi pasar, dan sudah ada stok sapi maupun kerbau siap potong,” kata Akhdiyat. Terkait rencana pemerintah pusat menyuplai daging beku sebagai upaya menekan harga, Akhdiyat mengatakan Jambi belum mendapat alokasi daging beku itu.
“Jika banyak titik penjualan daging maka hal itu tidak memicu spekulan untuk menaikkan harga,” pungkasnya.
(fth)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: