Indonesia Miliki Pabrik Infus Terbesar Se-Asia Pasifik
JAKARTA – Pabrik infus terbesar se-Asia Pasifik dibangun di Karawang. Pabrik milik PT B. Braun Medical Indonesia itu kemarin diresmikan oleh Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek kemarin (27/7).
Pabrik tersebut rencananya memproduksi cairan dasar dan produk-produk larutan infus. Pasar yang dituju tidak hanya domestik. Namun juga ekspor.
Di Indonesia sendiri, menurut Nila, kebutuhan infus di Indonesia semakin banyak. Jika pada tahun 2012, dibutuhkan 104,5 juta unit pertahun, maka setelah era jaminan kesehatan nasional (JKN) jumlahnya meningkat. Pada 2016 saha mencapai 150 juta unit. ”Adanya pabrik ini membantuk sektor kesehatan nasional,” ujar Nila.
Nila juga berharap jika harga jual produk dari PT B. Braun Medical Indonesia tersebut cukup terjangkau. Namun mutu yang dihasilkan harus baik.
Perusahaan B Braun merupakan perusahaan global yang beroperasi di bidang kesehatan. Secara khusus menyediakan terapi larutan infus, ortopedi, bedah saraf, anestesi, perawatan darah ekstrakorporeal, dan operasi tulang belakang. Selain itu perusahaan asal Jerman itu juga memiliki produk untuk perawatan diabetes, nutrisi klinis, manajemen luka, pencegahan infeksi, dan teknologi bedah.
Sementara itu yang di Karawang dibangun di lahan seluas 19 hektar. Pabrik dengan nilai investasi sekitar Rp 900 miliar tersebut akan menjadi lokasi produksi utama B.
Ditemui di tempat yang sama, Presiden B. Braun Asia Pacific, Anna Maria Braun mengatakan jika pabrik farmasi itu akan menjadi pabrik utara di kawasan Asia Pasifik. Artinya infus yang diproduksi di pabrik yang berada di Karawang akan menyuplai negara di Asia Pasific. ”Kami juga mendukung JKN untuk masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Investasi pembangunan pabrik produksi tersebut sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 17/2017 tentang Rencana Aksi Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan di Indonesia. ”Pabrik yang sudah mulai hari ini (kemarin, Red) beroperasi tersebut akan membantu Indonesia meminimalkan ketergantungan negara terhadap produk impor,” ucapnya. Dia pun berharap jika Indonesia bisa menjadi negara eksportir.
Pabrik tersebut memang baru dibangun satu tahap. Pada pembangunan tahap pertama, kapasitas produksi tahunan pabrik akan mencapai 15 juta unit. Berlanjut ke pembangunan tahap kedua, kapasitas produksi tahunan pabrik akan meningkat hingga 48 juta unit. ”Pabrik B. Braun akan memproduksi beragam larutan infus dan produk obat suntik yang akan digunakan untuk pasien-pasien di Indonesia dan juga akan diekspor ke negara lain di kawasan Asia Pasifik,” jelasnya.
(lyn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: