Koalisi Demokrat dan Gerinda? Jokowi : Itu Pertemuan yang Baik
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto terus melakukan konsolidasi dengan sejumlah parpol.
Pasca bertemu Ketum Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo dijadwalkan menggelar persamuhan serupa dengan elite partai lainnya.
“Minggu-minggu ini kami akan bersilahturahmi dengan beberapa partai lain, termasuk dengan partai-partai koalisi akan bicara,\" ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7).
Dia menuturkan, pertemuan antar pucuk pimpinan parpol penting untuk membahas persoalan bangsa dan negara yang menjadi komitmen semua pihak.
\"Bukan hanya menjadi komitmen presiden dan wakil presiden, kabinetnya, atau partai koalisi pemerintahan saja. Tapi juga jadi konsen partai-partai di luar pemerintahan,\" sebut anggota komisi I DPR itu.
Kendati berada di luar pemerintahan, Partai Gerindra maupun beberapa parpol lainnya memiliki tanggung jawab menuntaskan persoalan tersebut.
\"Dalam rangka kepedulian terhadap problem dan masalah bangsa. Supaya masalah bangsa yang ribet, ruwet, njelimet bisa dipikirkan bersama,\" pungkas Muzani.
Pertemuan duo tokoh ini tak luput dari perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kompetitor Prabowo di ajang Pilpres 2014 itu angkat bicara menanggapi pertemuan mantan rivalnya itu dengan SBY di Cikeas tadi malam. ’’Pertemuan para tokoh kan baik-baik sajalah,’’ ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jakarta kemarin (27/7).
Menurut Jokowi, pertemuan seperti yang dilakukan semalam merupakan hal yang wajar di negara demokrasi. ’’Pertemuan antarpartai, antartokoh, pertemuan apapun itu baik, asal untuk kepentingan negara dan bangsa,’’ tambahnya.
Presiden Jokowi sendiri sudah sempat bertemu dengan Prabowo maupun dengan SBY Setahun belakangan. Diawali oleh saling kunjung antara Jokowi dengan Prabowo. Jokowi lebih dulu berkunjung ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, pada 31 Oktober 2016. Sekitar dua pekan kemudian, pada 16 November 2016, giliran Prabowo yang datang ke Istana Merdeka.
Usai pertemuan dengan Prabowo, Presiden terus mengagendakan pertemuan secara bergantian dengan para pimpinan parpol. Mayoritas dengan parpol koalisi pemerintah. Rangkaian pertemuan itu ditutup pada 9 Maret lalu, saat Jokowi bertemu dengan SBY di Istana Merdeka. Meskipun demikian, hingga saat ini Jokowi tidak melakukan kunjungan balasan ke Cikeas.
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Agus Hermanto menyebut pertemuan SBY dan Prabowo merupakan ajang komunikasi dua negarawan. Perbedaannya, Prabowo dalam posisi pimpinan partai politik yang masih memiliki kans untuk maju sebagai calon presiden di pemilu 2019 nanti. Bisa saja pertemuan keduanya membicarakan isu terkait itu.
”Pak Prabowo tentunya ingin meminta pandangan-pandangan. Termasuk juga hal yang berkaitan bagaimana memperoleh kemenangan terutama di Pilpres,” kata Agus di gedung parlemen, kemarin (27/7).
Menurut wakil ketua DPR itu, hasil akhir pembahasan UU Pemilu tentu memaksa setiap parpol untuk berkoalisi. Bisa saja, dalam pertemuan itu dibahas mengenai peluang koalisi. ”Seandainya mau berkoalisi sah-sah saja. Karena Gerindra dan Demokrat kalau koalisi sudah lebih dari 20 persen,” ucapnya.
Namun, Agus tidak ingin berspekulasi apakah dalam pertemuan itu Demokrat juga akan memastikan dukungan kepada Prabowo. Sebab, Partai Demokrat sendiri juga berkeinginan mengajukan calon di pilpres 2019. Hal tersebut bahkan sudah digariskan dalam keputusan organisasi. ”Dalam rakernas di Lombok, Partai Demokrat memutuskan akan mengusung atau mendorong baik itu presiden, atau wapres dari internal,” kata Agus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: