Koalisi Demokrat dan Gerinda? Jokowi : Itu Pertemuan yang Baik
JAKARTA – Manuver pertemuan SBY dan Prabowo mulai memanaskan suhu politik jelang pesta demokrasi 2019. Tadi malam (27/7) dua tokoh ini melakukan pertemuan. Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan pertemuan itu merupakan pertemuan biasa.
Namun, SBY melanjutkan, pertemuan ini menjadi luar biasa karena kedua petinggi partai politik ini merasa dalam satu kubu menyikapi pengesahan Undang-Undang Pemilu pada rapat paripurna DPR pada 20 Juli 2017 lalu.
SBY sedang berada di luar negeri saat pembahasan UU Pemilu itu berlangsung di DPR. Namun, setelah DPR mengesahkan undang-undang tersebut, SBY mengaku mendapat banyak ajakan untuk bertemu dan menyikapi UU Pemilu.
“Saya menyambut baik. Karena komunikasi tokoh-tokoh politik dengan niat baik, maka baik adanya,” jelasnya.
Menurut SBY, pengesahan UU Pemilu itu merupakan hasil proses politik yang melukai rakyat. Oleh karena itu, SBY menilai perlu komunikasi politik untuk menghindari lagi proses-proses politik yang merugikan rakyat.
“Kalau yang dilakukan negara itu tepat, kita tunduk. Tapi kalau tidak tepat, apalagi melukai rakyat, maka kita kita akan kritisi. Kita tolak secara gamblang, tegas, terang,\" tutur SBY.
Pertemuan di pendopo di bagian depan rumah yang terletak di Puri Cikeas, Bogor itu. Tampak sebuah meja dan empat kursi nyaman disiapkan di tengah-tengah pendopo. Di sisi sebelah kiri berjejer kursi berwarna merah yang terlihat telah ditempati beberapa pengurus dari Partai Demokrat. Begitupun di sisi sebelah kanannya.
Sementara itu, dua buah gerobak nasi goreng tek-tek bertengger di halaman depan pendopo. Tampaknya, nasi goreng itu akan menjadi jamuan para tamu.
Salah satu gerobak terletak tepat di depan pendopo. Ternyata, penjual nasi goreng itu langganan dari SBY sejak menjabat sebagai presiden 2009 lalu hingga kini.
\"Langganan dari 2009. Dari bapak menjabat Presiden sampai sekarang,\" jelas Sri Hartini (37), penjual nasi goreng langganan SBY dan istrinya.
Penjual nasi goreng khas Ngawi, Jawa Timur itu menyediakan setidaknya 80 porsi khusus untuk SBY dan Prabowo serta jajaran pengurusnya
\"Disediakan 80 porsi buat bapak dan Pak Prabowo. Borongan, satu juta. Belum boleh digoreng. Nanti kalau sudah datang digoreng,\" tutur Sri.
Kata dia, bukan hanya SBY saja yang menjadi langganannya sejak lama. Tapi juga Mantan Menkopolhukam era SBY Djoko Suyanto. \"Pak Djoko juga sering pesan sama saya kalau ada acara,\" pungkas Sri.
Sementara itu, nasi goreng lainnya juga disediakan bagi para awak media. Bedanya, tukang nasi goreng itu bukan nasi goreng langganan namun yang biasa mangkal di dekat kediaman SBY. Setidaknya 150 porsi telah disiapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: