Jalan Hancur, Warga Bahar Keluhkan Truk
SENGETI - Permasalahan Infrastruktur Jalan tampaknya tak kunjung selesai menghantui warga Kecamatan Sungai Bahar Muarojambi, paling anyar saat ini adalah kerusakan jalan yang terjadi di Unit 6 Bahar Utara yang saat ini menjadi keluhan masyarakat setempat.
Faktor utama yang dikeluhkan masyarakat ialah banyaknya mobil tonase besar yang melewati jalan tersebut tanpa ada pengawasan dari instansi terkait, akibatnya meskipun setiap tahun diperbaiki namun tetap cepat hancur karena tonase kendaraan tersebut.
Keluhan ini seperti yang disampaikan warga Unit 6, Ahmad. katanya, bagaimana tidak rusak, banyak kendaraan bermuatan besar melintasi jalan kecamatan tersebut. dan ada saja kendaraan yang terbalik atau rusak ketika melewati jalan tersebut.
\"Hampir setiap hari dilewati oleh mobil-mobil besar, dari mulai mobil pengangkut kayu potong glondongan sampai kendaraan pengangkut buah sawit yang muatan nya bisa lebih dari 10 ton, yang kami khawatirkan itu gara-gara sering dilalui oleh kendaraan yang bertonase besar terus akan memperparah kerusakan jalan setempat, dan akan menimbulkan banyak kecelakaan pada warga setempat karna jalan yang rusak,\" keluhnya.
Dilajutkannya, yang ia ketahui, kapasitas jalan poros Kabupaten biasanya, hanya mampu menahan beban 8 ton saja. Tapi pada kenyataannya banyak dijumpainya kendaraan yang melintasi Jalan di Kecatan Sungai Bahar Utara, terutama di Unit 6, tonase nya bisa hingga puluhan. \"Tentu saja jalan tersebut akan rusak. karna, jalan tidak mampu menahan beban lebih dari ukuran maksimal dari jalan tersebut,\" jelasnya.
Dengan hal itu, ia meminta kepada pihak Pemkab Muarojambi ataupun pihak terkait, untuk bisa mengambil sikap tegas untuk dapat membuat regulasi mengenai jalan, Seperti penindakan bagi perusahaan, ataupun kepada pihak manapun sebagai pengguna jalan, bila angkutannya melebihi dari kapasitas jalan, supaya tidak diperbolehkan melintas jalan tersebut, serta akan ada tindakan tegas bila masih melintas. \"Jadi kami sebagai masyarakat juga bisa ikut serta dalam pemeliharaan jalan yang ada di Desa kami ini,\" harapnya.
Dikatakannya, salah satu contoh akibat dari jalan rusak, Selasa (26/7) lalu, yang sempat ia ambil gambarnya, sebuah truk pengangkut Kayu potong gelondongan terpuruk serta rusak ketika mencoba melewati jalan yang hancur. \"Ketika saya tanya sama sopirnya, katanya patah as roda. karna beban kayu yang diangkutnya itu terlalu berat, sekitar 15 ton,\" pungkasnya. (era)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: