OPINI: Strategi Pengembangan Sayap UMKM di Provinsi Jambi

OPINI: Strategi Pengembangan Sayap UMKM di Provinsi Jambi

Oleh: Eva Ariesty

 

UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Benarkah demikian? Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UMKM (2014), bahwa 99,9% unit bisnis merupakan UMKM, 96,7% tenaga kerja diserap oleh UMKM dan kontribusi UMKM terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) mencapai 57,9%. Selain itu, UMKM juga telah terbukti menjadi katup pengaman perekonomian nasional dalam masa krisis dan menjadi dinamisator pertumbuhan ekonomi pasca krisis ekonomi.

Sayangnya denganperan UMKM yang sangat strategis dimaksud, ternyata UMKM di Indonesia masih memiliki cukup banyak kendala untuk bertumbuh. Di Provinsi Jambi, jika ditanyakan langsung ke pelaku UMKM mengenai kendala pengembangan usahanya, jawaban spontan yang mendominasi adalah ‘permodalan’.

Namun, apabila ditelisik lebih dalam, apakah ‘permodalan’ merupakan permasalahan utama untuk mengembangkan sayap UMKM Jambi agar tercipta kesejahteraan masyarakat? Apakah cukup solusi akses keuangan untuk membuat UMKM Jambi maju dan bertumbuh?

Berdasarkan pengamatan dan pengalamanKantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi dalam mengembangkan UMKM. Dapat ditarik kesimpulan, bahwa hal mendasar yang dibutuhkan UMKM bukan hanya permodalan, namun yang tidak kalah pentingnya adalah pendampingan.

Pendampingan disini maksudnya adalah yang sifatnya berkesinambungan dan menyeluruh.Sehingga, UMKM mampu mandiri dari sisi produksi, pemasaran dan pembiayaan usaha.Aspek yang disentuh oleh pendampingan Bank Indonesia, yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia, penguatan kelembagaan atau badan hukum UMKM dan fasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM binaan dengan calon-calon buyer/ perusahaan mitra.

Umumnya, kualitas sumber daya manusia UMKM masih rendah. Hal initampak dari pengetahuan dan kompetensi kewirausahaan yang belum memadai, serta ketidakmampuan dalam manajemen usaha, terutama dalam pencatatan/ pembukuan (keuangan usaha dan pribadi masih tercampur). Hal ini mengakibatkan rendahnya produktivitas usaha dan tenaga kerja.

Untuk itu, KPw BI Prov. Jambimemberikan Bantuan Teknis, berupa pelatihan pembukuan usaha, studi banding untuk menambah wawasan, serta pendekatan kepada pelaku UMKM melalui pola kekeluargaan. Dengan adanya hubungan personal yang baik, pelaku UMKM akan lebih terbuka mengungkapkan apa sebenarnya yang menjadi  kendala pengembangan usahanya.Sehingga,kegiatan Bantuan Teknis yang dilakukan tepat sasaran.

Untuk mendorong UMKM Jambi naik kelas dan mampu bersaing, KPw BI Prov. Jambijuga mendampingi UMKM dalam penguatan kelembagaan/ badan hukum. KPw BI Prov. Jambi mendampingi kelompok UMKM binaannya dalam membuat Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta pembentukan Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis.Salah satu UMKM binaan KPw BI  Prov. Jambi yang sukses mengembangkan LKMA nya, yaitu kelompok tani pinang dan kopi di Desa mekar Jaya Kecamatan Betara Kab. Tanjung Barat yang saat ini memiliki aset mencapai Rp386 juta (aset pada tahun 2013 hanya sebesar Rp6 juta).

Selanjutnya, untuk mendorong perluasan pasar, KPw BI Prov. Jambi juga memfasilitasi pertemuan antara UMKM binaan dengan calon-calon buyer/ perusahaan mitra agar dapat terjalin kerjasama. Sebagai contoh, Kelompok Tani Mekar Jaya di Desa Dataran Kempas Kab. Tanjung Jabung Barat yang telah membuat kontrak jual beli pupuk kompos dengan PT Wirakarya Sakti.

Multiplier effect yang tercipta berkat kerjasama dimaksud sangat menggembirakan. Omset yang diperoleh kelompok dari hasil penjualan kompos sebanyak 1.000 ton per bulan adalah sekitar Rp1 miliar. Kini sudah 50 orang petani yang terlibat dalam produksi kompos. Dalam sebulan, setiap petani memperoleh honor Rp3 juta. Selain dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari, para petani tersebut telah mampu membiayai pendidikan anak-anaknya, bahkan hingga ke perguruan tinggi.

Dampak yang luar biasa ini tentunya menggiurkan dan memacu semangat petani lainnya. Oleh karena itu, saat ini telah muncul kelompok-kelompok tani baru di sekitar lokasi Kelompok Tani Mekar Jaya yang siap untuk maju dan sukses dengan belajar dari pengalaman Kelompok Tani Mekar Jaya.

Kiranya metode pendampingan UMKM yang dilakukan Bank Indonesia dapat menjadi salah satu acuan bagi instansi/ lembaga lainnya yang ingin memajukan UMKM Jambi. UMKM Jambi maju, niscaya pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi akan bertumbuh dan masyarakat lebih sejahtera.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: