>

Fajar Bakal Jadi Kuda Hitam, Hari ini, Nalim-Khafied Datangi KPU

Fajar Bakal Jadi Kuda Hitam, Hari ini, Nalim-Khafied Datangi KPU

JAMBI - Dukungan partai politik (Parpol) di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Merangin 2018 sudah clear. Ini setelah semua parpol pemilik kursi di parlemen menyerahkan SK dukungan ke tiga pasangan, Haris-Mashuri (Hamas), Nalim-Khafid (Nakha) dan Fauzi Ansori-Sudjarmin (Fajar).

Pasangan Hamas didukung koalisi partai Golkar, PPP dan Hanura dengan 10 kursi. Pasangan Nakha didukung koalisi  PAN, NasDem, PKB dan PDI Perjuangan dengan 12 kursi. Sedangkan pasangan Fajar diusung koalisi PBB, PKS, Demorat, PKPI dan Gerindra dengan 13 kursi.

Jika melihat peta dukungan parpol, pasangan Fajar unggul diatas kertas dibanding pasangan Nakha dan pasangan Hamas. Karena jika lima mesin Parpol pengusung bisa digerakkan, Fajar  bisa saja menjadi kuda hitam dalam perebutan BH 1 FZ.

Belum lagi, Fauzi Ansori di damping figure jawa yang sudah pemiliar di masayakat. Dia adalah Sudjarmin, tokoh pemenang yang memiliki baisis suara yang cukup besar.

Namun pasangan Fajar jangan jemawa. Karena dukungan parpol tak selalu simetris dengan dukungan rakyat di lapangan. Semua itu sangat tergantung dari kemampuan paslon untuk menarik simpati masyarakat. 

Direktur Sigma Indonesia, Darmawansyah mengatakan, dukungan Parpol penting untuk membentuk image publik. Agar Paslon terkesan layak untuk dipilih untuk menjadi pemimpin 5 tahun kedepan.

Menurutnya, beberapa pengalaman survei di lapangan, jumlah perolehan suara atau tingkat keterpilihan tidak berbanding lurus dengan banyaknya dukungan parpol. 

“Artinya kandidat jangan buru-buru merasa diatas angin dengan banyaknya dukungan parpol. Tapi juga tetap harus memperhatikan basis dan perilaku pemilih khususnya beberapa hari menjelang pencoblosan,” ujarnya.

Lalu apa yang mempengaruhi perilaku pemilih saat pencobolosan khususnya di Merangin? Pria yang akrab disapa Wawan mengatakan, perilaku dan motivasi masyarakat dalam memilih berbeda dalam setiap daerah. Biasanya untuk daerah-daerah yang infrstrukturnya masih belum baik, permintaan perbaikan khususnya jalan menjadi yang paling utama. 

“Seperti di Merangin, ada juga permintaan untuk meningkatkan harga hasil perkebunan seperti karet dan sawit,” katanya. 

Selain itu, pengaruh tokoh di masing-masing desa juga harus diperhatikan. Karena kecendrungan masyarakat desa masih memiliki patronase yang kuat dengan tokoh-tokoh setempat. 

Dan yang terakhir kandidat harus mampu menjaga perolehan suaranya di daerah yang masih abu-abu. “Karena biasanya massa mengambang sangat dipengaruhi oleh pengaruh money politic,” jelasnya.

Sementara itu, Fauzi Ansori menyebutkan saat ini sudah 13 kursi dari partai, PKPI, PKS, PBB, Demokrat dan Gerindra,  yang bergabung mendukug dirinya.  Partai ini diharapkannya menjadi koalisi kuat untuk memenangkan Pilkada Merangin. “Ada 13 kursi. Ini tentu motivasi bagi kita. Harapnnya ini akan menjadi kekuatan memengkan Pilkada,” sebutnya.

Fauzi Ansori tidak khawatir koalisi ini akan tebelah. Menurutnya, semua itu hanya perlu komunikasi dan koordinasi yang baik. “Ujiannya dikomunikasi dan koordinasi saja. Alhmadulillah tim sudah dibentuk, dan ketua tim koalisinya dari Gerindra bersama wakilnya dari PBB,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: