>

Asa Menggantung di Pantai Timur

Asa Menggantung di Pantai Timur

Sepanjang perjalan masih banyak ditemui jalan berlubang dan becek setelah diguyur hujan. Dari Kota Jambi, menuju pelabuhan Muara Sabak ditempuh kurang lebih 2 jam perjalanan mengunakan mobil.

Kemudian, pembangunan fasilitas pendukung di pelabuhan masih dilakukan. Terlihat sejumlah pekerja sedang mengerjakan pembangunan gudang pelabuhan.

Keadaan kiri dan kanan jalan menuju pelabuhan ditumbuhi oleh semak belukar tanpa ada perumahan warga. Kemudian 2 jembatan penghubung tidak bisa dilalui oleh satu mobil. Harus mengantri.

Selain itu, terlihat aktivitas bongkar muat barang. Seperti bongkar muat semen dan hasil perkebunan masyarakat berupa sawit.

Informasi yang diperoleh koran ini, hingga kini pembanguna Pelabuhan Muara Sabak belum dilakukan oleh Pelindo 2. Hal ini dikarenakan akses menuju pelabuhan seperti pembangunan jalan dan peningkatan jembatan belum selesai. Kemudian Pelindo juga meminta pengerukan alur sungai segra dilakukan.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jambi, Varial Adi Putra mengatakan, terkait dengan pengerukan alur pelayaran menuju ambang batas luar tahun 2018  ini pemerintah pusat sudah  mengeluarkan anggran.

Dijelaskanya, dalam pembangunanya, Pelindo meminta Pemprov membantu pembangunan akses menuju pelabuhan. Seperti akses jalan dan jembatan menuju pelabuhan. Dikarenakan saat ini masih belum memadai  dalam keadaan relatif hancur.

“Untuk jalan harus dilebarkan dan jembatan ditingkatkan kapasitasnya,” katannya.

Lanjutnya, panjang alur yang harus dikeruk sepanjng 2 mil mulai dari muka pelabuhan Muara Sabak hingga Ambang batas Luar. Untuk pengerukan hanya dilakukan pada spot-spot tertentu.

“Tahun ini pusat mengucurkan, sekitar Rp 48 M,”bebernya.

Ia mengatakan untuk dapat dilalui oleh kapal dengan muatan yang besar harus dilakukan pengerukan pada sejumlah titik. Hal ini dikarekan dibeberapa titik sangat dangkal. Namun untuk pelaksaan ini masih membutuhkan beberapa data pendukung.

Pengerukanakan dilakukan tahun ini namun masih harus dilengkapi data SOP, seperti pengecekan ulang titik dangkal alur. Dijelaskanya, alur ini sifatnya dinamis. Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan ulang bagaimana keadaan terbaru.

“Masih akan dilengkapi dengan ada pendukung,” kantanya.

Untuk pelaksanaanya nanti, ungkap  Varial akan dilakukan kembali pemeriksaan alur. Pemeriksaan ini merupakan syarat untuk pelaksanaan pengerukan.  Dijelaskanya,karena alur ini dinamis maka harus dilakukan pengecekan ulang.

Kemudian pelabuhan Muara Sabak nanti ditergetkan mampu disandari kapal GT 7000 dengan kapasitas muatan seberat 7000 ton. Dan apabila ini sudah dilkukan pembangunan, maka secara perlahan pelabuhan Talang Duku akan dikurangi aktifitasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: