Adi-Ami Siap Menang dan Kalah , Dukungan Gerindra Kerinci Terbelah
JAMBI - Tiga bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kerinci akan bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018. Ketiganya pasangan Adirozal-Ami Taher, Monadi-Edison dan Zainal Abidin-Arsal Apri yang secara resmi telah mendaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ini tentunya membuat atmosfir persaingan antara masing-masing kandidat terus memanas. Apalagi kedepan adu strategi, gagasan dan program akan memuncak menysul perburuan Parpol yang sudah berlangsung alot.
Di akar rumput, isu-isu non konseptual berkembang dan mengalir dengan sangat deras. Seperti, isu pembangunan, wilayah, ASN, negative hingga ke black campaign kepada masing-masing paslon.
Idealnya, pasangan calon tentunya harus lebih siap menepis semua isu itu dengan menjual program dan visi misi. Bahkan meraka harus siap dengan hasil akhir yang nantinya akan diraih pada persta demokrasi lima tahunan tersebut.
Menanggapi ini petahana Adirozal mengaku telah siap dengan semua kemungkinan itu. Namun pihaknya tentu akan berjuang semaksimal mungkin untuk meyakinkan masyarakat.
“Kita akan berjuang dengan semaksimal mungkin. Apapun hasilnya nanti, kalau memang kita syukuri kalau kalah kita tawakal,” ujarnya usai mengikuti tes kesehatan rohani dan jasmani di RSUD Raden Mattaher Jambi, Kamis (11/1) kemarin.
Menurutnya, yang jauh lebih penting adalah memastikan perjalan demokasi ini berjalan dengan damai dan baik. Maka dirinya tetap menjual program yang nantinya akan ditungkan dalam visi dan misi.
“Kita tentu akan melanjutkan yang ada. Seperti harga kopi dan kulit manis yang bagus akan kita kembangkan. Begitu juga dengan inprastruktur,” katanya.
Tekait adanya pasangan calon yang muncul dari hilir? Mantan Walikota Padang Panjang ini menyebutkan semua silakan saja untuk maju. Tapi dirinya enggan jika ada pihak yang membagi Kerinci dengan wilayah Mudik, Tengah dan Hilir.
“Kita jangan membagi Kerinci itu dengan Mudik, Tengah dan Hilir. Kerinci itu adalah Jambi, jadi kita berpikir harus untuk bangsa dan Negara,” ucapnya.
Bukankah dirinya memang menghindari haed to head dengan hanya memimilih dua parpol? Adirozal membantah semua itu. Sejuah dirinya dan Ami Taher hanya berpikir agar demokrasi berjalan dengan baik. “Tidak seperti itu, kita hanya ingin Pilkada ini berjalan dengan baik,” katanya.
Disisi lain, dukungan diintenal partai Gerindra sepertinya terpecah usai usai pernyataan dukungan terhadap Zainal Abidin-Arsal Apri. Saolnya, rekomendasi yang diterima Zainal-Arsal bertolak belakang dengan Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra yang sebelumnya yang memberikan dukungan pada paslon Monadi - Edison.
Adanya perubahan rekomendasi yang terkesan mendadak menimbulkan aroma tidak sedap bagi kader Gerindra. Bahkan, pada saat pendaftaran Zainal – Arsal tidak dihadiri Ketua dan Sekretaris DPC Gerindra Kerinci meskipun dinyatakan memenuhi ketentuan. Kepengurusan keduanya juga dibekukan.
Wakil Ketua DPD Gerindra Provinsi Jambi, Syahbandar membantah adanya perpecahan di internal partainya. Pengurus maupun DPC dan DPD selalu mematuhi dan mengikuti perintah DPP. “Tidak seperti itu, tidak ada perpecahan. Kita solid dan nanti juga akan satu suara,” sebutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: