Tragis, Ibu Muda Ini Diperkosa Tetangga di Depan Anaknya
MADINA - Seorang ibu tiga anak berinsial NA, 29, mengalami nasib tragis dan trauma. Pasalnya, dia menjadi korban pemerkosaan tetangganya.
Tragisnya, perbuatan bejat itu terjadi di depan anaknya yang masih berumur dua tahun.
Tak hanya itu, setelah diperkosa, dia diancam bunuh dengan senjata tajam. Mirisnya, sang pelaku masih tinggal di kampung. Sedangkan, korban malah dituding sebagai perempuan tidak benar.
Peristiwa menyayat hati ini diceritakan NA, ibu tiga anak yang tinggal di Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) ini, kepada Metro Tabagsel (grup pojoksumut), Senin (12/3/2018).
Didampingi suaminya, M, NA mulai bercerita dengan suara terbata. Menurut NA, pemerkosaan tersebut sudah direncanakan pelaku, MN, 38.
Sebab, sebelum melakukan perbuatan itu, pelaku sempat mendatangi korban dan bertanya tentang suami korban.
“Dia sering sekali menyapa dan menanyakan di mana suamiku? Apakah pergi ke ladang atau sedang di rumah? Saya tidak pernah curiga dengan pertanyaannya,” sebut NA dengan mata berkaca-kaca.
Pada hari kejadian itu, sambung NA, paginya sekira pukul 06.30 WIB, pelaku MN lewat dari depan rumah. MN naik sepedamotor sambil membonceng anaknya. Saat itu, MN bertanya apakah suami korban pergi memancing ikan. Dijawab NA, iya. Lalu, MN bertanya kembali apakah NA pergi ke ladang cabai. Dan, dijawab NA, iya.
“Sekitar pukul 10.00 WIB, saya berangkat ke ladang cabai. Saya membawa anak saya yang paling kecil. Sewaktu memetik cabai, tiba-tiba dia datang dari belakang kemudian merangkul saya.”
“Terkejut, saya berteriak minta tolong. Tapi, dia langsung menyumpal mulut saya dengan kain. Kemudian saya terjatuh saat mencoba melawan. Saat terjatuh, dia pijak tangan saya. Di situ dia menarik baju dan memerkosa saya,” cerita NA dengan suara tertahan.
Tak hanya itu, lanjut NA, setelah selesai melakukan perbuatannya, pelaku MN mengambil parang dan meletakkan parang tersebut ke dekat leher korban lalu mengancam bunuh.
“Saya tidak berdaya dan hanya bisa menangis. Saya tanya dia kenapa begitu tega melakukannya? Dia tak menjawab. Dia cuma bilang supaya saya jangan menceritakan kejadian itu sama suami saya. Lalu dia tunjukkan parang dan mengancam saya. Kalau cerita ke suami maka saya akan dibunuh,” ungkapnya menceritakan kejadian yang dialaminya pada Rabu (23/8/2017) lalu.
Ancaman MN berhasil. NA yang ketakutan mengurungkan niat menceritakan kejadian yang dialaminya kepada suaminya. Namun, setelah kejadian itu, MN, terus meneror korban dengan mencari kesempatan lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: