>

Yusuf masih setia sebagai perajin perahu kayu. Profesi ini sudah Ia tekuni sejak puluhan tahun lalu. Ia pun bisa menyekolahkan anaknya hingga ke Perguruan Tinggi.

ZAINUR RIZAL

DARI Kota Jambi ke Kelurahan Tanjung Raden, RT 05, Kecamatan Danau Teluk ditempuh perjalanan 30 menit. Di Tanjung Raden semua warga sudah mengenal Yusuf sebagai perajin perahu. Sudah puluhan tahun Ia menggeluti profesi itu.

“Sejak kelas enam SD Saya sudah belajar membuat perahu,” kata Yusuf, ditemuai Harian Pagi Jambi Ekspres, kemarin.

Berbagai ukuran perahu sudah Ia buat. Ia tak pernah belajar secara khusus dalam membuat perahu. Awalnya hanya ikut-ikutan. Tak hanya warga Kota Jambi saja yang menjadi langganan Yusuf, warga luar Kora Jambi juga banyak yang sudah memakai jasanya itu.

“Awalnya hanya ikut-ikut saja hingga akhirnya bisa buat sendiri,” jelasnya.

 

Sejak usia 12 tahun, Bapak 4 orang anak ini selalu berusaha hidup mandiri dengan tidak menggantungkan hidup kepada orang tua.

“Dengan membuat perahu  ini Saya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” katanya.

Genap berusia 30 tahun, Ia memantapkan dirinya untuk menikah. Meski menjadi perajin perahu, pendidikan anak-anaknya menjadi prioritas.

“Apapun pekerjaan, pendidikan menjadi prioritas,” tegas pria kelahiran 1964 ini.

Kini, anak pertamanya duduk di Semester 6 di salah sekolah kesehatan di Jambi, jurusan Ahli Gizi. Sementara, 3 anaknya juga bersekolah di jenjang SMA dan SMP.

“Dari hasil buat perahu ini lah, kerja lain Saya tidak bisa,” akunya.

Masih kata Yusuf, perahu yang Ia jual mulai harga Rp 800 ribu hingga Rp 7,5 Juta. Harga disesuaikan denga tingkat kesulitan dan bahan yang diinginkan oleh konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: