>

KKSB Berakasi Lagi, Tiga Warga Nduga Meninggal Dunia

KKSB Berakasi Lagi, Tiga Warga Nduga Meninggal Dunia

Tujuannya tidak lain agar mereka bisa mengintimindasi masyarakat setempat untuk memilih pasangan tertentu saat pilkada dilaksanakan. Pola tersebut sudah terbaca oleh Polri. Tito memastikan instansinya bersama TNI tidak akan mundur. ”Saya sudah sampaikan Pak Kapolda (Papua) kalau kurang (pasukan) kita tambah lagi,” kata dia tegas. ”Kita nggak boleh kalah dengan kelompok-kelompok bersenjata yang ada di situ,” tambahnya.  

Ancaman KKSB, sambung Tito, bukan hanya muncul di Nduga. Di Kabupaten Puncak Jaya juga ada ancaman serupa. Bahkan kelompok bersenjata itu nekat menutup Bandara Ilaga. Mereka meminta pasangan yang sudah digugurkan boleh ikut dalam pilkada. Atau pilkada ditunda sampai 2020. ”Kami tahu bahwa daerah itu juga ada kelompok-kelompok KKB (KKSB), kelompok kekerasan. Kami sudah paham mereka,” beber dia.

Tito menyebutkan, ancaman tersebut serupa dengan yang dilakukan pada 2010. Saat itu kelompok bersenjata meminta pilkada ditunda. Dia mengetahui hal itu lantaran tengah mejabat sebagai kepala Polda Papua ketika peristiwa itu terjadi. ”Sampai empat tahun ditunda. Tahun 2010 sampai 2013,” ujarnya. Kali ini, dengan tegas dia menyampaikan, petugas tidak akan kalah. ”Makin dia (KKSB) kerjain, makin tambah banyak (pasukan) kita kirim,” imbuhnya.

Dalam kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menekankan, potensi ancaman dan kerawanan harus menjadi perhatian petugas. Mengingat masih ada beberapa wilayah yang dianggap rawan. Termasuk di antaranya Papua. Dia juga menegaskan kembali bahwa seluruh aparat harus netral. ”Polri, TNI, ASN netral. Karena netralitas kunci keberhasilan,” imbuhnya.

(syn/)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: