Butuh Anggaran Rp 10,23 T, Akomodir 3.759 Usulan
Nantinya, jika tidak dilaksanakan ditakutkan program yang diterapkan tidak akan sesuai. “Seperti masyarakat inginkan jembatan, tapi, pemerintah malah buat perumahan, intinya, pemerintah harus melihat apa yang diinginkan dari bawah untuk membangun daerah,” sampainya.
Dia pun mengakui memang tidak semua usulan daerah bisa dilaksanakan pemerintah, namun, dengan adanya prioritas, maka, usulan tersebut akan dapat terurai dengan baik penerapannya.
“Karena ini juga berhubungan dengan anggaran kan, jadi, pembangunan harus berdasarkan skala prioritas, mana, yang bisa dilaksanakan dan dianggarkan,” ujarnya.
Sementara, terkait pemilihan tema Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia dan Produk Unggulan Daerah, harus lebih ditnjolkan lagi produk yang mewakili kekhasan Jambi. “Artinya, jangan hanya sekedar bersaing di nasional, tapi, harus Internasional,” sebutnya. Nantinya, unggulan yang dipilih harus ditingkatkan kualitasnya, pemasaran yang tepat sasaran. “Seperti kalau mau mengugunggulkan kopi , pertanian atau perkebunan lainnnya,” tuturnya.
Ditambahkannya, keunggulan produk ini harus lah ditingkatkan produk yang tidak ada di daerah lain. “Semisal, produk kopi ditingkatkan sehingga punya ciri khas sendiri, kopinya beda sehingga wilayah lain bisa nikmati produk Jambi,” sampainya.
Sementara untuk lima prioritas pada 2020, Dia berkomentar soal tata kelola pemerintahan saja sesuai dengan bidangnya. “Yang jelas pemerintahan harus lebih baik menurut hukum peraturan perundang-undangan, tidak ada penyimpangan,” pungkasnya. (aba/ptm)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: