196 Siswa Ikut UNBK Susulan
JAMBI – Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMK selesai digelar (28/3) lalu. Dari 15.100 siswa SMK yang seharusnya mengikuti UNBK pada (25/3) lalu, 196 siswa dinyatakan mengikuti UNBK susulan karena kesalahan teknis dan sakit. UNBK susulan akan digelar pada 15-16April. Untuk UNBK SMA akan digelar besok (1/4).
Ketua UN Provinsi Jambi, Sugiyono menyebutkan, UNBK susulan terpaksa digelar karena SMK ada masalah teknis. “Kendala di SMK umumnya terjadi karena listrik yang mati tiba-tiba, dan UPS tidak berfungsi, sehingga ada kerusakan pada software dan hardware,” sampainya saat dikonfirmasi Jambi Ekspres (30/03) kemarin.
Selanjutnya, Sugiyono menyebutkan, selain diakibatkan kendala teknis, ada juga siswa yang tidak mengikuti UNBK SMK karena sakit. “Untuk siswa yang tidak datang sebelumnya, sekolah yang tahu alasannya apa, kami hanya menerima usulan dari sekolah,” sampainya.
Untuk SMK yang bermasalah saat UNBK, Dia menyebut, memang didapatkan cukup banyak. Namun, ada yang bisa diselesaikan hari itu dan adapula yang harus ujian susulan. “Ini karena kita ada juga tim di daerah, bahkan Tim PLN juga bersiaga, jika ada masalah lampu,” tuturnya.
Dirincikannya, SMK yang terkena gangguan teknis, yakni, SMK 2 Kota Jambi 5 orang harus mengikuti UNBK susulan Bahasa Inggris. Kemudian ada juga SMK 2 Tebo, 27 orang Mapel Bahasa Inggris. “Lalu ada juga SMK Al Inayah 31 orang, kesalahan soal Teori Kejuruan,” sampainya lagi.
Bahkan ada juga SMK 3 Merangin yang satu sekolahan gagal mengikuti UNBK Bahasa Indonesia pada hari pertama. “SMKN 3 Merangin memang gagal 1 hari, karena masalah kelistrikan dan fisik server serta jaringan internet, sehingga solusinya memang harus susulan,” sebutnya.
Kemudian, juga ada SMKN 5 Sungai Penuh gagal UNBK Bahasa Indonesia satu sesi 31 orang karena ganguan teknis. Dan terakhir di SMKN 2 Sungai Penuh terjadi juga ujian susulan karena adanya kesalahan. “2 orang SMK 2 Sungai Penuh karena salah login tertukar dengan peserta lain,” sebutnya.
Sementara itu, Pengamat Pendidikan Provinsi Jambi, Prof. Damris M,M.Sc, Ph,d menyampaikan, sekolah harus mengantisipasi terhadap kemungkinan terburuk semisal listrik padam saat ujian. \"Pemda harus berkoordinasi dengan PLN setempat. Penyediaan genset juga tidak ada salahnya,” katanya.
Untuk antisipasi ini, Dia juga menyebut tidak apa jika Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten yang belum memiliki Genset untuk mengusahakan ataupun meminjam Sumber energi tersebut agar tidak merugikan siswa nantinya. \"Semua antisipasinya harus ada, agar tidak menggangu konsentrasi siswa dalam pelaksanaan UNBK,\" tandasnya. (aba)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: