3 Kecamatan Rawan Hama Keong Mas
BATANGHARI - Serangan hama keong mas masih dirasakan petani di Batanghar. Hama keong mas dan tikus masih menjadi momok besar di kalangan petani. Selain perkembangan hama ini cukup cepat, pembasmian juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Meski belum ada laporan puso akibat serangan hama, petani diimbau tetap waspada dan melakukan langkah-langkah cepat sebagai antisipasi. Penanganan kedua hama itu cukup sulit. Cara komvensional masih menjadi salah satu jalan jitu mengatasinya.
“Disamping mengatasi dengan memberikan obat-obat kimia. Hanya saja ada resikonya bagi para petani,” terang Plt kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Batanghari, Arief Budiman, melalui Ir Darwin Nasution selaku Kabid Sarpras.
Menurutnya, penggunaan bahan kimia cukup ampuh mengatasi hama. Tikus dan keong akan mati. Hanya saja, keong yang mati akan meninggal cangkang di area pertanian. “Cangkang keong ini bisa saja melukai petani,” jelasnya.
Dikatakannya, cara tradisional dengan meletakan daun ukuran lebar di area sawah menjadi alternatif. Keong akan berkumpul di bawah daun tersebut. Kemudian petani bisa memungut keong tersebut cara ini bisa dilakukan secara rutin. “Selain membasmi keong mas dewasa, jangan lupakan telur keong. Ini juga harus dibasmi. Misalnya dengan memasang patok-patok kayu di sawah, lalu dipungut,” tuturnya.
Di Batanghari sendiri, akunya, ada beberapa kecamatan yang rawan penyebaran hama keong mas. Diantaranya Kecamatan Pemayung, Mersam, dan Kecamatan Maro Sebo Ulu. Penyebaran hama ini bisa melalui jalur sungai. Bahkan ada laporan dari masyarakat keong tersebut berasal dari warga yang memancing menggunakan keong. Keong yang tidak habis itu dibuang hingga berkembang biak.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Batanghari, menyediakan obat pembasmi tikus dan keong emas tersebut. Dan obat-obatan kimia tersebut bisa diperoleh para petani. “Kami menghimbau para petani yang diserang hama keong mas, bisa mengajukan permohonan melalui ketua kelompok tani yang diketahui petugas BP3K dan melampirkan rekomendasi dari PUPT, untuk mendapatkan obat-obatan,” pungkasnya. (rza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: