MN KSPI Dukung Guru Honorer Meninggalkan Ruang Kelas
JAKARTA - Ketua Majelis Nasional KSPI (Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia) Didi Suprijadi mendukung jika nantinya para guru honorer meninggalkan ruang kelas sebagai cara menyampaikan aspirasi. Menurut dia, cara itu bisa menarik perhatian pemerintah.
Sebelumnya, Ketum Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim mengajak seluruh guru honorer bersatu meninggalkan ruang kelas agar pemerintah bisa melihat bagaimana efeknya terhadap proses belajar mengajar.
Bahwa selama ini proses belajar mengajar berjalan karena sebagian besar diisi oleh guru honorer, yang gaji bulanannya sangat tidak layak.
Didi berpendapat, imbauan Ketum IGI kepada guru honorer untuk meninggalkan ruang kelas itu sama artinya mengajak melakukan mogok mengajar.
\"Bila mogok mengajar dilakukan oleh guru honorer secara serentak di seluruh Indonesia maka kegiatan tersebut bisa dikatakan mogok secara nasional atau monas,\" kata Didi kepada JPNN.com, Kamis (14/11).
Dia menambahkan, aksi mogok mengajar tidak melanggar aturan karena tenaga pendidik berstatus honorer itu masuk kategori sebagai pekerja.
Di negara maju kata Didi, guru mogok mengajar biasa dilakukan oleh organisasi pekerja guru, untuk menuntut hak dan perbaikan kesejahteraan.
Organisasi guru dunia seperti education international (EI) sudah biasa mengkoordinir pemogokan guru guru anggotanya. \"Mogok mengajar dilakukan semata mata untuk memperoleh perhatian bahwa persoalan guru honorer serius untuk diselesaikan oleh pemangku kepentingan,\" terang mantan ketua PB PGRI ini.
Tentunya lanjut Didi, sebelum acara mogok mengajar organisasi guru honorer yang menaunginya membuat surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada pihak berwajib yang sebelumnya memberikan saran dan pendapat kepada Dinas Pendidikan setempat.
\"Kegiatan mogok mengajar secara nasional oleh guru honorer tepat dilaksanakan November, di mana di bulan ini banyak organisasi guru sedang ramai merayakan hari kelahirannya, sekaligus meramaikan suasana pendaftaran CPNS yang sedang dilakukan,\" tandasnya. (esy/jpnn)
sumber: www.jpnn.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: