Love Story 1970
Jennifer \"Jenny\" Cavilleri datang dari keluarga biasa-biasa saja (bahkan masuk menengah ke bawah) dan Katolik. Tapi dia juga sangat pintar (termasuk pintar meledek), belajar musik klasik di sekolah bergengsi Radcliffe College.
Keduanya bertemu, langsung jatuh cinta, dan berniat menikah. Orang tua Ollie sangat tidak menyetujui. Sang ayah mengancam memutuskan segala support apabila Ollie nekat menikah dengan Jenny. Karena beda dalam banyak hal, termasuk (mungkin khususnya) \"kasta.\"
Dasar dari awal tak suka \"gaya kaya\" orang tuanya, Ollie melawan. Tetap menikah. Orang tua Jenny awalnya juga bingung, tapi lebih supportiveterhadap keinginan putrinya. Termasuk menyetujui keduanya tidak menikah di gereja mana pun, karena pasangan muda itu tidak ingin jadi \"pasangan munafik.\"
Keduanya sudah siap dengan konsekuensi keputusan. Jenny tidak jadi melanjutkan studi ke Paris. Dia mengorbankan pendidikannya yang sangat menjanjikan. Dia bekerja sebagai guru tidak tetap untuk membantu biaya kuliah Ollie di Harvard (yang mahal sekali). Ollie juga bekerja sampingan, seperti membetulkan kapal, menjual pohon Natal, dan lain sebagainya.
Pada akhirnya, Ollie menjadi salah satu lulusan terbaik di Harvard. Dia langsung diterima sebagai pengacara di salah satu firma terbaik di New York. Jenny, kata dia, tidak perlu bekerja lagi. Sekarang giliran dia yang bekerja untuk membuat Jenny bahagia. \"Selamat tinggal kemiskinan,\" ucapnya.
Live happily ever after? Itu kalau kisah cinta biasa.
Ketika tak kunjung dikaruniai anak, ternyata ada kabar buruk. Jenny ternyata sakit keras. Tak punya waktu lama lagi. Ollie begitu patah hati. Dia merasa sangat berdosa. Jenny tak bisa memenuhi impiannya belajar di Paris karena harus menyokong dia kuliah. Dan sekarang, saat waktunya dia membalas, Jenny justru tidak bisa menikmatinya.
Dialog terakhir Ollie dan Jenny, begitu indahnya.
\"Sungguh, rasanya tidak sakit. Rasanya seperti jatuh ke jurang secara slow motion. Tapi rasanya tak kunjung mencapai dasar,\" kata Jenny.
Ketika Ollie mengiyakan, Jenny meledeknya. \"Bohong. Kamu tidak tahu seperti apa rasanya jatuh dari jurang,\" celetuk Jenny.
Ollie menjawab dengan begitu indah: \"Aku tahu. Waktu aku bertemu kamu untuk kali pertama.\"
Kemudian, Jenny meminta Ollie untuk tidak pernah merasa bersalah. Ini bukan salahnya. \"Lupakan Paris, musik, dan segala hal yang kau kira kau curi dari hidupku. Percayalah,\" kata Jenny.
Permintaan terakhir Jenny adalah untuk Ollie memeluknya.
Kemudian, dia pun pergi...
Dengan begitu sedihnya, Ollie berjalan keluar dari rumah sakit. Di pintu keluar, dia bertemu dengan \"musuhnya,\" dengan ayahnya sendiri. Sang ayah mengaku baru mendengar kabar duka ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: