Kura-Kura Ninja Paruh Baya
Kalau ditanya kenapa suka Turtles, jawabannya tentu sulit dijelaskan. Dibilang \"Ya suka aja\" tentu tidak cukup dan terkesan malas berpikir. Tapi ada sesuatu pada empat kura-kura itu. Mungkin karena karakter-karakternya begitu jelas, masing-masing punya kepribadian sendiri-sendiri. Bukan sekadar dibedakan oleh warna bandana yang mereka kenakan.
Leonardo (biru) adalah pemimpin yang \"lurus.\" Tidak aneh-aneh dan selalu bertanggung jawab.
Raphael (merah) adalah yang \"panasan.\" Mungkin paling kekar dan kuat, tapi juga paling pendek sumbunya.
Donatello (ungu) adalah tipikal nerd. Mewakili anak/remaja yang berstereotipe berkacamata dan suka gadget (ingat, di era sebelum gadget!).
Michaelangelo (oranye) merupakan Turtle yang suka bersenang-senang, tidak mau berpikir panjang. Paling suka makan pizza.
Dari keempatnya, favorit saya adalah Mikey alias Michaelangelo. Agak aneh kalau saya pikir, karena saya mungkin paling tidak mirip dengan dia.
Selama puluhan tahun, keempat karakter itu terus berevolusi. Disesuaikan dengan zaman. Gambaran aslinya kali pertama keluar pada 1984, dari rumah kontrakan dua komikus \"melarat,\" Kevin Eastman dan Peter Laird.
Gara-gara ditolak kerja di Marvel dan DC, mereka bikin komik independen. Modal sendiri, cetak sendiri, jual sendiri. Dalam perjalanannya, Turtles \"meledak.\" Serial kartunya heboh. Mainannya termasuk paling laris dalam sejarah.
Puncak popularitasnya memang pada 1980-an dan 1990-an, tapi sampai sekarang varian-variannya masih eksis. Film-film layar lebarnya terus muncul secara berkala. Anak-anak saya yang masih SD pun kenal siapa itu Kura-Kura Ninja.
Karena hidup ini sifatnya berputar, saya tidak akan kaget kalau pada suatu titik Turtles akan kembali di puncak popularitas.
Apalagi serial \"legendaris\" seperti ini selalu dapat bantuan dorongan dari penggemar awalnya. Yang sekarang sudah menuju usia paruh baya (atau sudah paruh baya), dan mencoba menurunkan kecintaan pada anak-anaknya.
Masalahnya, penggemar orisinal seperti saya sudah kesulitan nonton versi/varian terbaru Turtles. Gambar, suara, dan tingkah yang orisinal terlalu menancap di kepala.
Seharusnya, para Turtles orisinal itu sekarang sudah seusia saya. Atau bahkan lebih tua sedikit.
Masa pandemi 2020 ini lantas memberikan gambaran apa yang terjadi kalau Leonardo dkk memasuki usia paruh baya. Tentu bukan penggambaran orisinal dari pemilik Turtles. Melainkan dari imajinasi para komedian di salah satu acara paling populer di Amrik: Saturday Night Live (SNL).
Karena pandemi, acara yang berpusat di New York itu tidak bisa lagi ditampilkan secara normal. Melainkan lewat kreativitas, di mana para komediannya tampil dari rumah masing-masing. Juga lewat kartun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: