Pertaruhkan Jabatan Ketua KNPI, Haris Pertama Siap Mundur Jika Abu Janda Tak Ditangkap
JAKARTA– Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Haris Pertama siap mundur dari jabatannya.
Hal itu akan ia lakukan jika Permadi Arya alias Abu Janda tak ditangkap polisi. Diketahui DPP KNPI telah melaporkan Permadi Arya soal dugaan ujaran SARA dan penistaan agama karena menyebut ‘Islam arogan’.
“Pertaruhan Marwah KNPI dan Harapan Masyarakat Indonesia tentang penegakan hukum yang adil adalah dengan di tangkapnya Abu Janda,” katanya dikutip fajar.co.id dari akun Twitternya, Sabtu (30/1/2021)
“Jika Abu Janda tidak tertangkap maka saya mundur menjadi Ketua Umum DPP KNPI !!!,” sambungnya.
Sementara itu, Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri menyebut telah menerima aduan pihak KNPI soal dugaan rasis dan ujaran kebencian pegiat media sosial itu.
“Benar dilayangkan panggilan (terhadap Abu Janda terkait laporan ‘Islam arogan’-red),” kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri, Brigjen Slamet Uliandi.
Slamet mengatakan pemeriksaan terhadap Abu Janda akan dilakukan pada Senin (1/2/2021). Sebelumnya, cuitan Permadi Arya alias Abu Janda yang menyebut ‘Islam arogan’ berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain. Pada awalnya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika.
Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya. Cuitan ini dipublikasikan hari Minggu (24/1).
“Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI,” cuit Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, seperti dilihat, Jumat (29/1/2021).
Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut ada Islam yang ‘arogan’ karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” cuit Abu Janda lewat akun @permadiaktivis1.
Cuitan itu disorot berbagai pihak, yang tak setuju dengan kata-kata Abu Janda soal ‘Islam arogan’. Cuitan Abu Janda lantas dipolisikan Medya Rischa kemarin, Jumat (29/1). Laporan Medya diterima dengan nomor: LP/B/0056//I/2021/BARESKRIM.(msn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: