Diserang Pendukung Abu Janda, Arie Kriting: Negeri Ini Memang Lebih Butuh Provokator
JAKARTA– Komika dan sutradara Arie Kriting menyoal netizen yang masih saja membela Abu Janda. Salah satunya saat Alissa Wahid diserang lantaran mengkritisi pemilik nama Permadi Arya itu.
“Banyak yang nyerang Kak @AlissaWahidya? Belain congor rasisnya Abu Janda sampai segitunya. Udah gitu pada ngaku-ngaku NU pula semua. Mempertanyakan upaya Mbak Alissa untuk urusan toleransi. Abu Janda itu dari awal mulutnya cuma bikin riuh keadaan. Model tidak layak dibelain,” tegasnya di cuitan Twitter, Selasa (2/2/2021).
Setelah statementnya, Arie pun mendapat kritikan dari yang pro Abu Janda. “Mulai deh, teman-teman Abu Janda merapat. Orang-orang pendukung manusia rasis, ayo ke sini,” tantangnya.
Diapun menyebut Abu Janda tidak memiliki pencapaian baik yang layak dibela. “Abu Janda dibilang penyerang, jadi wajar kalau sering offside. Lah kalau dia penyerang, goal yang pernah dia ciptakan apa? Cuma bikin riuh keadaan saja,” tandasnya.
Arie menyebut sangat menjunjung NKRI, sehingga tidak diam jika ada orang yang rasisme seperti yang diduga dilakukan Abu Janda.
“Tapi saya cinta NKRI dan berkarya untuk kebahagiaan rakyat NKRI. Bagi saya NKRI harga mati, makanya saya harap tidak ada rasisme yang bisa memecah persatuan NKRI yang kita cintai ini,” tegasnya.
Arie pun tetap membalas para netizen yang menyerangnya usai Tweet Abu Janda. Semisal, dirinya dicap komika yang tidak lucu.
“Negeri ini memang lebih butuh kehadiran provokator dari pada perdamaian dan harmoni. Wkwkwk. Disanjung banget provokator di negeri ini yak,” lanjutnya.
“Coba rundingkan dulu di group kalian lah, mau nyerang saya dari angle mana. Ngatain pelawak gak lucu itu sudah sejak tahun 2014 gitu-gitu mulu, udah kebas. Coba lagi ya,” sebutnya.
“Dengan semua sepak terjangnya selama ini, Abu Janda itu masuk kategori provokator kok. Silahkan berbeda pendapat sampai berbusa-busa. Tapi jangan pernah rendahkan orang lain karena ras dia,” tandasnya.
Arie juga menyoal soal cuitan Abu Janda. “Cukup tau saja, di mata Abu Janda orang Melanesia itu belum selesai berevolusi. Jadi jangan heran kalau aksi rasial masih ada. Kita belum dianggap manusia seperti mereka. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, masih jauh dari kenyataan bila melihat adab Abu Janda,” sentilnya.
Arie pun dituding playing victim, padahal kerap menyebut dirinya melanesian (ras berkulit gelap).
“Orang-orang Melanesian saking takut di-represi selama bertahun-tahun tidak banyak bicara mengenai identitasnya. Di Indonesia ini orang tionghoa, arab, dan peranakan bule, bebas bicara tentang jati diri mereka. Sementara orang melanesian, bicara tentang diri sendiri di-cap rasis,” jelasnya.
“Gak playing victim. Kenyataannya identitas dan kebudayaan Melanesian memang telah lama menjadi victim kok. Dikuburkan dan diputuskan rantai informasinya. Sehingga banyak yang kehilangan jejak. Seberapa sering kamu mendengar kisah orang-orang Melanesian di negara ini?,” tutup suami aktris Indah Permatasari itu. (nin/pojoksatu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: