Bertanya Cara Mengkritik Pemerintah Tanpa Dipanggil Polisi, Nama JK Trending di Twitter
JAKARTA — Ketokohan Jusuf Kalla atau yang karib disapa JK tak diragukan lagi. Meski tak lagi memegang jabatan di pemerintahan, Wakil Presiden RI era SBY dan Jokowi itu pamornya tak jua pudar.
Ya, malam minggu akhir pekan ini, Sabtu (13/2/2021), nama ‘Pak JK’ memuncaki trending topic Twitter tanah air. Putra Bugis itu jadi buah bibir di media sosial. Setidaknya lebih dari 5 ribu kali nama Pak JK disebut.
Gara-garanya, saat JK menyinggung pernyataan Presiden Jokowi tentang permintaannya untuk dikritik. Tajam sekali pun tidak apa-apa. JK lalu bilang, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi.
“Harus ada check and balance, ada kritik dalam pelaksanaannya. Walaupun mendapat berbagai kritik beberapa hari lalu, Presiden mengumumkan ‘silakan kritik pemerintah.’ Tentu banyak pertanyaan, bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi. Ini tentu menjadi bagian dari upaya kita,” kata JK dalam acara peluncuran Mimbar Demokrasi Kebangsaan Fraksi PKS DPR RI, Jumat (12/2/2021).
Alhasil, pernyataan Ketua Umum PMI ini dibicarakan warganet. Pro kontra pun tak terelakkan. Pendukung garis keras Jokowi membully habis JK. Sementara yang pro justru mengapresiasi ucapan satir JK.
Mantan Sekretaris BUMN, Said Didu misalnya, lewat akun Twitternya @msaid_didu mendukung pertanyaan JK tersebut.
“Pak JK @Pak_JK betul. Bagaimana caranya?” celoteh Said Didu.
Lalu Politikus PKS, Mardani Ali Sera juga menantang warganet untuk menjawab pertanyaan JK.
“Pak @Pak_JK di mimbar Demokrasi Kebangsaan PKS “Perlunya check&balance dlm plksnaan demokrasi. Presiden mengumumkan slhkn kritik pemerintah. Tentu byk pertanyaan,bgmn caranya mengkritik pmrnth tanpa dipanggil polisi?” Ada yg bs menjawab pertanyaan beliau?” cuitnya penasaran.
“lha iya ya, bagaimana ya pak,” timpal penyanyi Iwan Fals.
Politisi PDI Perjuangan, Budiman Sudjatmiko pun menyarankan untuk tidak rasis dan pro kekerasan.
“Jgn rasis & pro kekerasan, pak. Saya tak pernah jd Wapres 2 kali di era demokrasi tp tahu beda kritik & provokasi. Kenapa? Karena saya dulu kritikus & oposan (di luar & di dalam sistem). Bhw saya dulu ditangkap, bkn krn saya rasis tp rejimnya tak demokratis,” sebut Budiman. (endra/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: