>

Diserang Habis Para Buzzer, Jusuf Kalla Minta Jangan Disalahartikan, Jangan Tafsir Macam-macam

Diserang Habis Para Buzzer, Jusuf Kalla Minta Jangan Disalahartikan, Jangan Tafsir Macam-macam

JAKARTA – Jusuf Kalla akhirnya angkat bicara terkait pernyataan \"bagaimana caranya mengkritik tanpa ditangkap polisi\". Ia menyatakan, pernyataannya itu murni keluar dari hatinya sendiri.

\"WhatsApp

Sekaligus untuk merespon pernyataan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta agar dikritik. Hal itu disampaikan Jusuf Kalla kepada wartawan di kediamannya di Jakarta Selatan, Senin (15/2/2021). “Maksud saya bertanya seperti itu, dan itu betul-betul keluar dari hati saya,” ungkapnya.

Jusuf Kalla juga menyatakan bahwa dirinya sama sekali berniat menjatuhkan pemerintahan atau melakuka provokasi. Dirinya menyatakan hanya ingin melihat bangsa Indonesia menjadi lebih baik. “(Saya) ingin melihat bagaimana caranya agar pemerintah ini baik dan masyarakat juga baik,” tegasnya.

“Jangan disalahartikan dan diberi tafsir yang macam-macam,” pintanya. Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga mengapresiasi pihak Istana yang telah memberikan respons atas pernyataannya itu.

Karena itu, ia meminta kepada para pendukung setia Jokowi agar bisa sejalan dengan keinginan Presiden Ketujuh RI itu. Sebab, permintaan untuk dikritik itu datang sendiri dari Presiden Jokowi. “Presiden sendiri yang membuka peluang untuk kritik itu, dan itu bagus sekali,” kata dia.

Akan tetapi menurutnya, masyarakat juga harus diberi tahu bagaimana caranya melakukan kritik. “Tetapi caranya harus dijelaskan supaya baik untuk pemerintah dan baik untuk masyarakat,” saran JK.

Menurutnya, apa yang ia sampaikan itu masih cukup wajar. “Apakah saya salah kalau mengajukan suatu pertanyaan?” tanya JK.

Dari sini, sambungnya, maka sudah bisa dipetakan bahwa sejatinya memang pemerintahan Jokowi tidak antikritik. “Nah, dari situ bisa lihat karakter mereka yang mempersoalkan pertanyaan tersebut itu,” kata dia.

“Artinya mereka antikritik dan bertentangan dengan Jokowi, para buzzer-buzzer itu,” tandasnya. Sebelumnya, mantan Wapres Jusuf Kalla (JK) memberikan sindiran atas permintaan Presiden Jokowi agar masyarakat memberikan kritik keras kepada pemerintah.

Namun ia lantas mempertanyakan bagaimana caranya mengkritik tanpa ditangkap polisi. Hal ini disampaikan Jusuf Kalla saat diskusi virtual bertema: “Mimbar Demokrasi Kebangsaan” yang digelar Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jumat (12/2/2021).

“Presiden mengumumkan, silakan kritik pemerintah. Tentu banyak pertanyaan. Bagaimana caranya mengkritik pemerintah tanpa dipanggil polisi?” kata Jusuf Kalla.

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla juga mengingatkan PKS sebagai partai oposisi untuk melakukan kritik kepada pemerintah. Diingatkan JK, indeks demokrasi di Indonesia saat ini dinilai menurun menurut The Economist Intelligence Unit (EIU).

“Tentu ini bukan demokrasinya yang menurun, tapi apa yang kita lakukan dalam demokrasi itu,” tutur JK.

(ruh/pojoksatu)

Sumber: www.pojoksatu.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: