>

Berikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Orangtua, Fasha : 4.000 Tenaga Pendidik di Uji SWAB

Berikan Rasa Aman dan Nyaman Pada Orangtua, Fasha : 4.000 Tenaga Pendidik di Uji SWAB

JAMBI - Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha telah mempersiapkan segala sesuatunya terkait kesiapan Pemkot Jambi memulai Pembelajaran Tatap Muka PTM di Kota Jambi, 1 Maret 2021.

Wali Kota Jambi dua periode itu telah memerintahkan seluruh tenaga pendidik ditingkatan sekolah PAUD hingga SMP baik negeri, swasta maupun sederajat, yang ada di Kota Jambi untuk di tes SWAB PCR di Labkesda Kota Jambi. Jumlah lebih kurang 4 ribuan.

Uji testing virus Covid-19 bagi tenaga pendidik di Kota Jambi itu, selain untuk meningkatkan angka testing Covid-19 di Kota Jambi, juga penting ditujukan untuk memberikan kepastian dan rasa nyaman bagi orang tua murid yang akan melepas anak mereka untuk kembali belajar tatap muka.

Uji tes SWAB PCR pun telah berjalan sepekan, dimulai Senin 22 Februari lalu dan akan terus berjalan hingga keseluruhan tenaga pendidik di Kota Jambi, selesai di testing SWAB PCR.

Tidak hanya dari aspek jaminan kesehatan tenaga pendidik, Pemkot Jambi melalui Dinas Pendidikan Kota Jambi, juga telah melakukan kajian dan simulasi kesiapan dalam menerapkan KBM PTM di tengah wabah pandemi Covid-19, dibeberapa sekolah.

Dalam standar operasional KBM-PTM yang telah dimuat dalam Edaran Wali Kota Jambi Nomor 01/HKU/EDR/2021 tanggal 26 Februari 2021, tentang Pembelajaran Semester Genap Tahun Pelajaran 2020/2021 Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Jambi, setiap sekolah dan seluruh warga sekolah diwajibkan mengikuti standar operasional prosedur yang telah ditetapkan demi menghindari penyebaran virus Covid-19.

\"Surat Edaran Wali Kota yang terbaru terkait SOP pembelajaran tatap muka di sekolah sudah saya tanda-tangani dan akan menjadi pedoman pelaksanan KBM di semua sekolah yang menjadi kewenangan Pemkot Jambi. Protokol kesehatan tetap harus menjadi poin utama penyelenggaraan sekolah tatap muka yang aman dimasa pandemi ini,\" kata Wali Kota Fasha dalam pernyataan resminya.

Bahkan, menurut Doktor Ilmu Pemerintahan itu, sekolah di Kota Jambi sejatinya sudah sangat siap dalam memulai sistem KBM PTM, dikarenakan Kota Jambi telah memulainya beberapa waktu lalu.

\"Pada pertengahan tahun lalu Kota Jambi sudah memulai sekolah tatap muka, sebelum akhirnya keluar keputusan pemerintah pusat untuk menunda kembali belajar tatap muka disekolah. Kita sudah sangat siap karena kita saat itu telah mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk simulasi dan sebagainya. Tahun ini, kita lebih meyakinkan orang tua murid, dengan screening seluruh guru dan tenaga pendidik dengan tes SWAB PCR, sehingga tidak perlu ada keraguan lagi. Bahkan dalam.waktu dekat, kita akan laksanakan vaksinasi bagi seluruh tenaga pendidik,\" imbuhnya.

Pelaksanaan KBM-PTM di sekolah sendiri mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri RI Nomor 01/Kb/2020, Nomor 516 Tahun 2020, Nomor Hk.03.01/Menkes/363/2020, Nomor 440-882 Tahun 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Substansi dari SKB empat Menteri tersebut memberikan kewenangan kepada seluruh Pemda di Indonesia, untuk membuka kembali dan melaksanakan pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan di daerah masing-masing.

Pemkot Jambi sendiri dalam waktu dekat akan melaksanakan vaksinasi tahap kedua bagi tenaga pekerja dari sektor publik. Pemkot Jambi saat ini tengah mempersiapkan segala sesuatunya terkait persiapan dan target peserta yang akan divaksinasi, karena jumlah angka peserta vaksinasi tahap kedua ini terbilang cukup banyak dan terdiri dari berbagai segmen.

Sebagaimana diketahui, target pemerintah program vaksinasi tahap kedua mulai berlangsung Februari ini, dan diharapkan dapat selesai pada Mei 2021. Total sasaran vaksinasi tahap kedua mencapai 38,5 juta orang yang terdiri dari 16,9 juta pekerja publik.

Pekerja publik sendiri terdiri dari Pendidik (guru dan dosen), pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat negara, pegawai pemerintah, TNI, Polri, Satpol PP, pelayan publik (perangkat desa, BUMN, BUMD, pemadam kebakaran), transportasi publik, atlit, wartawan dan pelaku sektor pariwisata (staf hotel, restauran dan tempat wisata). (hfz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: