>

Zack Snyder\'s Justice League dan Pelajaran Marketing

Zack Snyder\'s Justice League dan Pelajaran Marketing

Cyborg, yang terlalu simple di film jelek 2017, kini jadi tokoh central dengan cerita yang sangat menyentuh. Dibumbui kisah hubungan ayah-anak yang tragis.

Flash? Bukan lagi sosok punakawan seperti film jelek 2017. Flash di sini benar-benar lebih seperti Flash di komik, punya kemampuan lebih dari sekadar berlari supercepat. Bahkan, kemampuan khusus Flash itulah yang membuat akhir film ini terwujud, sekaligus membuka kemungkinan kelanjutan yang bisa berbelok ke berbagai arah dan realita.

Film ini juga menjawab ketidakkonsistenan promosi film jelek 2017 itu. Dulu pernah ramai, salah satu poster promosi Justice League menampilkan tulisan \"Unite The Seven.\" Kalau yang mau dipersatukan ada tujuh, kenapa di film hanya ada Superman, Batman, Aquaman, Wonder Woman, Cyborg, dan Flash? Yang satu lagi siapa?

Zack Snyder mengungkapkan, kalau awalnya memang ada tujuh yang berkumpul di filmnya. Studio yang kemudian mengurangi yang satu itu. Keinginan awalnya adalah memperkenalkan Green Lantern baru. Tapi studio ingin Green Lantern muncul lagi di film baru sendiri pada kemudian hari. Pada akhirnya, muncul kompromi. Yang ketujuh tidak harus Green Lantern.

Yang ketujuh itu nongol dua kali di Zack Snyders Justice League. Dan sebenarnya tanpa kita sadari sudah berkali-kali nongol di Man of Steel dan Batman v SupermanOh, dan sebenarnya ada potensi yang kedelapan dan kesembilan pula di film empat jam ini.

Bahkan ada potensi seorang anak akan dilahirkan, membawa kisah ini ke arah yang penuh tanda tanya. Pertandanya halus banget. Di tengah film. Hanya hitungan detik. Kalau Anda perhatian pasti menangkapnya.

Bagi yang tidak tahan menonton empat jam, Snyder membagi cerita film ini dalam enam bagian plus epilogue. Jadi bisa berhenti, dilanjutkan besoknya atau ketika ada waktu luang lagi.

Nah, setelah menonton tuntas film empat jam ini, segala kegalauan gara-gara Justice League versi Joss Whedon sudah terjawab. Overall, para kritikus memberi nilai jauh lebih baik. Paling utama diomeli ya panjangnya yang empat jam. Penggemar sendiri menyambutnya dengan sorak gembira.

Termasuk saya.

Malahan, sekarang muncul #snyderverse. Permintaan kepada Warner Bros untuk mengembalikan dunia komplet sesuai visi Zack Snyder. Sang sutradara sendiri sudah bilang, kalau Justice League ini aslinya dirancang untuk tiga seri. Setelah yang ini masih ada dua lagi, dengan jalan cerita yang diberi petunjuk di dalam film ini (khususnya di bagian epilogue).

Apakah dorongan baru itu akan terwujud? Entahlah. Itu untuk cerita di kemudian hari. Untuk sekarang sudah cukup dulu. Zack Snyders Justice League adalah cerita kemenangan penggemar, cerita kemenangan seniman atas tekanan komersial, plus satu lagi bukti pelajaran marketing: Jangan pernah mencoba mengikuti market leader! (Azrul Ananda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: