Wako Fasha Pimpin Rapat Pengaturan Ibadah Imlek 2021
Fasha : Pemerintah Tidak Melarang Beribadah. Tapi Dianjurkan dan Disarankan Ibadah dari Rumah
JAMBI – Perayaan tahun baru Imlek 2572 tahun 2021 tinggal menghitung hari. Meski di tengah pandemi Covid-19, namun tak menyurutkan para umat Konghucu maupun Budha untuk beribadah.
Hanya saja memang, pelaksanaan ibadah baik di Vihara maupun Kelenteng, khususnya di Kota Jambi harus dibatasi. Ini juga sejalan dengan hasil rapat pengaturan ibadah dan tahun baru Imlek di tengah pandemi Covid-19, Senin (8/2) kemarin di ruang Pola Kantor Wali Kota Jambi.
Wali Kota Jambi, Syarif Fasha mengatakan, rapat koordinasi dengan pemuka agama Buddha dan Matakin menghasilkan kesepakatan, yakni menganjurkan dan menyarankan agar pelaksanaan ibadah dilakukan dari rumah.
Sebab disebutkan Fasha, banyak Vihara maupun Kelenteng yang tidak melakukan atau melayani peribadatan dikarenkan takut adanya penumpukkan massa yang tidak dapat dikendalikan.
“Tetapi ada juga vihara maupun Kelenteng yang tetap melayani. Akan kami verifikasi prokesnya, intinya pemerintah tidak melarang beribadah. Tapi dianjurkan dan disarankan ibadah dari rumah,” jelasnya.
Meskipun ada Vihara maupun Kelenteng yang melayani peribadatan, tetap harus mematuhi prokes. Seperti di antaranya memberikan tanda visual untuk menjaga jarak, menyediakan tempat pencuci tangan, serta mewajibkan para umat memakai masker, sertea mengatur jadwal peribatan.
“Sebab masker ini 70 persen dapat mencegah penularan,” timpal Fasha. Selain itu, dalam perayaan tahun baru Imlek 2572 tersebut, juga dilarang adanya perkumpulan. Seperti di antaranya atraksi barongsai ataupun bagi-bagi angpau. “Tidak boleh ada kerumunan. Untuk bagi-bagi angpau bisa langsung datang ke rumah yang akan diberi angpau,” katanya.
Sementara Ketua Perkumpulan Umat Budha Jambi, Rudi mengatakan, pihaknya sebagai Umat Budha melakukan perayaan Imlek 2021 ini lebih prihatin Dirayakan dengan kegiatan yang lebih kemanusian. Menghindari kerumunan,\" katanya, kemarin (8/2).\"Khusus Vihara kami yang umatnya cukup banyak, kami putuskan untuk tidak melayani ibabah di Vihara. Itu kami putuskan sendiri, bukan karena keharusan atau perintah Pemerintah Kota Jambi,\" tambahnya. Hal tersebut sebut Rudi, merupakan bentuk kesadaran pihaknya bahwa pandemi saat ini tengah memuncak.
\"Jangan sampai nanti membawa musibah bagi seluruh umat kita dan Kota Jambi. Cukup banyak Vihara yang tidak melayani ibadah di Vihara. Hanya melayani ibadah secara virtual aja,\" pungkasnya. (hfz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: