>

Cemburu, ASN Dicincang Dan Dikubur di Samping Makam Istri Pelaku

Cemburu, ASN Dicincang Dan Dikubur di Samping Makam Istri Pelaku

BIAK – Pembunuhan ASN kembali terjadi. Kali ini seorang ASN dibunuh oleh nelayan berinisial CLK (37) di Biak Papua. Korban merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Supiori, Papua.

Setelah dibunuh, korban dikubur di samping makam istri pertama pelaku di dekat TPA Maryendi. Pembunuhan ASN itu baru terungkap setelah 6 hari dikubur.

Kapolres Biak Numfor, AKBP Andi Yoseph Enoch mengatakan, dari hasil penyelidikan dan penyidikan terungkap bahwa kasus pembunuhan ASN itu dipicu rasa cemburu.

Pelaku cemburu dan nekat menghabisi korban karena curiga istrinya selingkuh dengan korban.

Pelaku menghabisi korban di gudang BMJ. Setelah itu jenazah korban dibawa dan dikubur di lokasi pemakaman dekat TPA Maryendi.

Menurut AKBP Andi Yoseph Enoch, sebelum membunuh korban, pelaku sempat memaksa istrinya menjelaskan hubungannya dengan korban sambil meminta nomor handphone korban.

“Pelaku mengaku menghabisi korban karena cemburu. Menurut pelaku, istrinya selingkuh dengan korban, sehingga ia tidak terima dan menghabisi korban,” ungkap Kapolres Andi Yoseph didampingi Kastreskrim Polres Biak Numfor Iptu Oscar Hadian dan Kasubag Humas Iptu Padan Purba.

“Pelaku memang curiga sama istrinya. Karena tidak diakui maka dianiaya lalu minta nomor korban. Nomor korban pun diberikan istri pelaku, namun ketika dihubungi berkali-kali tidak bisa tersambung,” tambahnya.

Pelaku lantas mendatangi kantor korban. Ia berangkat dari Biak ke Supiori. Namun pelaku tidak menemukan korban di kantornya.

Pelaku Ajak Korban Minum Miras

Pelaku terus mencari keberadaan korban. Usaha pelaku akhirnya membuahkan hasil. Setelah mengetahui keberadaan korban, pelaku kemudian mengajak korban mengkonsumsi minuman keras (miras) di salah satu gudang kosong BMJ.

Saat mengkonsumsi miras, pelaku menanyakan hubungan korban dengan istri pelaku. Setelah itu, pelaku yang sudah menyiapkan parang langsung menyerang korban.

Korban sempat melawan, tapi tidak berdaya karena tebasan parang berkali-kali. Korban dicincang oleh pelaku. Dari hasil visum ditemukan 40 luka di tubuh korban.

“Nah ketika korban sudah tidak bernyawa, pelaku menyewa mobil pikap untuk membawa jenasah korban ke salah satu kuburan di Maryen dekat TPA,” katanya.

Setelah enam hari dikubur, baru diketahui kalau korban telah dibunuh oleh pelaku. Informasi itu disampaikan langsung oleh keluarga pelaku yang curiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: