>

Siswa SD di Tebo Berinovasi Buat Buku Cerita, Salah Satunya Berjudul Ibuku Jadi Guru Dadakan

Siswa SD di Tebo Berinovasi Buat Buku Cerita, Salah Satunya Berjudul Ibuku Jadi Guru Dadakan


Sebagai referensi dan penyemangat bagi siswa, guru membagikan video “Tips menulis sederhana dari Salsa” dan “Penulis cilik menerbitkan banyak buku” selain itu guru juga memberi apresiasi bagi buku cerita yang menarik.


Untuk batas waktu pengumpulan tugas proyek adalah seminggu yaitu di hari sabtu depannya. Belum seminggu ada beberapa anak yang telah menyelesaikan tugasnya dan ada beberapa anak yang perlu perbaikan.
Buku cerita yang dihasilkan siswa saya antara lain berjudul: Hari- hari Bersama Corona, Asyiknya berkolaborasi dengan Ayah dan Bunda, Ibuku Jadi Guru Dadakan, Sekolah Libur karena Covid19, Sekolah di Rumah, Corona membuat ibuku menjadi Guru, Belajar dirumah melalui WA, Ibuku Guruku. Sebagian buku cerita yang dibuat siswa menceritakan tentang pengalaman mereka selama belajar dirumah.


Banyak sekali kisah yang bisa mereka bagi dalam buku yang mereka buat. Pengalaman mereka yang berharga dan berkesan tertuang dalam buku cerita tersebut, sehingga pengalaman mereka tersebut dapat dinikmati oleh oranglain.


Untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, saya akan meminta siswa mencari sumber informasi yang terkait cerita yang akan dibuatnya melalui media cetak atau media elektronik. Dengan kegiatan ini akan menumbuhkan semangat literasi mereka. Selain itu saya jugameminta siswa membacakan hasil karyanya dalam grup sebelum dikumpulkan, untuk mendapatkan perbaikkan oleh teman, keluarga atau guru.
Demikian pengalaman saya mendorong siswa-siswi belajar dengan bermakna dan tetap produktif meskipun belajar dari rumah.


Pada awal kegiatan banyak siswa yang pesimis mereka bisa mampu melakukan, rasanya tidak mungkin bisa menulis. Kegiatan pembelajaran yang mereka laksanakan dirumah akan membatasi gerak Langkah mereka dalam mencari informasi. Namun berkat kemajuan tekhnologi mereka bisa memanfaatkannya dengan baik, sehingga keterbatasan yang mereka rasakan bisa lepas.


Setelah hasil karya siswa dikumpulkan, saya meminta siswa untuk melakukan kegiatan refleksi. Pertama yang saya tanyakan bagaimana perasaan kalian setelah menyelesaikan proyek membuat buku cerita?. Hampir semua mengatakan “ternyata kami bisa buat buku, rasanya tak percaya,”. seru beberapa siswa dengan gembira
Hampir Sebagian dari siswa yang awalnya merasa tidak mungkin bisa menyelesaikan proyek, kini tersenyum gembira dengan hasil karya mereka.


Pertanyaan kedua Apa yang perlu diperbaiki dari buku yang sudah kalian buat ini?, salah satu siswa yaitu Octa Fabiansyah mengatakan bahwa cover buku ceritanya kurang menarik, walau unsur-unsur pada cover sudah ada semua. Solusinya ia harus membuat cover buku dengan gambar ilustrasi yang menarik juga sehinga menarik minat orang untuk membaca buku yang di buatnya.


Untuk pertanyaan kedua ini, mereka berusaha untuk memperbaiki buku mereka agar lebih baik lagi sehingga ada tambahan hari untuk mereka dalam mengumpulkan karyanya.
Pertanyaan ketiga, Apa yang akan kalian lakukan setelah proyek ini selesai? Nico, Wahyu dan Muhammad Habibi menjawab hampir berbarengan,“ kami mau buat buku lagi bu” teriak mereka semangat.
Senang sekali mereka akhirnya saling bertukaran buku yang telah mereka buat, untuk dibaca oleh teman-teman mereka lainnya. (*)

*) Penulis Guru SD Negeri 149/VIII Muara Tebo/ Fasilitator Program PINTAR Tanoto Foundation

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: