>

DISWAY: Durian Nitrogen

DISWAY: Durian Nitrogen

“Mertua sudah membelikan rumah,\" jawabnya.

Tabungan yang punya: cukup untuk membeli tanah 1.600 m2 dan bibit durian 80 batang. \"Saya tidak membayangkan kalau masih perlu biaya pemeliharaan. Ternyata mahal,\" katanya.

Yanto mempekerjakan 10 orang untuk 80 batang itu. Untuk gaji mereka saja sudah Rp 20 juta sebulan. Belum pupuknya.

Kita masih begitu jauh dari yang harus kita kejar: Malaysia. Apalagi durian kita terlalu banyak ragamnya. Pembeli masih harus berjudi: dapat enak atau tidak.

Padahal yang kita kejar juga terus berlari. Mereka terus menemukan penyempurnaan jenis Musangking yang ada sekarang. Bukan hanya bibitnya tapi juga teknologi pasca panennya.

Teknologi itu disebut nitrogen. Itulah yang ingin saya lihat. Tapi saat berbuka puasa kemarin yang disajikan lebih dulu adalah Musangking yang segar. Artinya: durian yang dikirim langsung dari kebun. Baik lewat kapal maupun pesawat.

Tidak perlu saya ceritakan enaknya. Anda lebih tahu dari saya.

Yang ini yang mungkin Anda perlu tahu: durian Musangking Nitrogen. Ini dia.

Pemilik Rodjo Durian mengeluarkan dua buah durian. Yang satu kulitnya hijau segar. Hijau sekali. Seperti durian mentah yang masih agak muda.

Durian ini baru dikeluarkan dari freezer. Lalu dipanasi di dalam microwave selama 20 menit. Ketika dibuka isinya masih dingin. Masih setengah beku. Warna yellowis.

Saya mencomot satu ruas. Saya makan. Seperti es krim legit yang baru diambil dari lemari pendingin.

Musangking yang satu lagi masih dibungkus aluminium foil warna kuning. Belum dipanaskan. Isinya masih beku. Masih keras seperti es batu. Karena itu tidak dibuka di situ. Hanya untuk dilihat.

Itulah durian Musangking Nitrogen. Di Malaysia, begitu dipanen, durian itu dimasukkan lemari pendingin dengan suhu minus 110 derajat. Selama dua jam. Beku. Pendinginnya nitrogen. Setelah itu baru dipindah ke ruang freezer penyimpanan. Untuk diekspor ke Jakarta. Terutama ke Tiongkok.

Dengan perlakuan seperti itu durian nitrogen bisa disimpan sampai 1 tahun. Diekspor lewat kapal pun tidak akan rusak.

Untuk pasar Indonesia importernya ada 4 perusahaan. Salah satunya teman baru saya itu. Tionghoa yang dari Medan itu: Venus Jong. Umur 33 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: