>

DISWAY: Durian Nitrogen

DISWAY: Durian Nitrogen

Ada lagi peraturan khusus: setiap menyelesaikan satu jenis, harus diselingi minum. Jenis minumannya pun khusus. Yakni yang bisa menghapus ingatan akan rasa durian yang baru saja dimakan. Itu untuk menyiapkan mulut: agar siap menghadapi rasa durian berikutnya.

Minuman penyela itu adalah kopi. Tidak boleh pakai gula. Tidak boleh pakai susu. Hanya kopi hitam. Maka, kalau Anda melihat foto ada cangkir di sela-sela durian, itulah kopi yang dimaksud.

Tidak ada demokrasi di pesta ini: pemilik Rodjo Durian yang menentukan. Maka kami menerima saja ketika durian pertama yang disajikan adalah ini: durian dari Padang. Tanpa nama.

Enak sekali. Tapi tidak boleh emosi. Daftar durian yang harus dimakan masih panjang. Sambil makan durian Padang saya lihat suami-istri di meja sebelah. Kok makan duriannya kurang semangat. Saya datangi meja itu. Saya tanya kenapa. Saya sakit hati kalau melihat orang makan durian tanpa semangat yang menyala-nyala.

\"Tidak enak,\" kata sang suami.

\"Pilih durian apa?\" tanya saya.

\"Padang.\"

Lalu saya ambil durian Padang di meja saya yang sebagiannya baru saja saya makan. Saya sodorkan padanya.

\"Coba rasakan ini. Juga durian Padang. Tapi enak sekali,\" kata saya.

Semula ia tidak mau. Saya lihat wajah sungkan di mimiknya. Pemilik Rodjo Durian berdiri di sebelah saya. Ia ikut mendesak konsumennya untuk mau menerima tawaran saya.

Sang suami mengambil satu ruas. Memakannya. \"Iya. Enak sekali,\" katanya. Sang istri ikut mengambil. Saya pun bertanya pada sang istri. \"Bumi langit,\" katanyi.

Sang pemilik memanggil manajernya: untuk mengetatkan seleksi durian yang dikirim oleh pemasok. Sang pemilik pun tidak mau kalah. Ia mengambil durian Musangking untuk diberikan kepada yang baru kecewa tadi. Puas. Mereka pulang dengan senyum.

Setelah menyelesaikan sesi durian Padang itu berarti saya harus minum kopi. Wah, bagaimana ini. Saya tidak terbiasa minum kopi. Tapi saya sudah telanjur sepakat menerima tata-tertib. Ya sudah. Seruput saja. Sedikit.

Ups.... Kopi hitam ini ternyata enak sekali. Saya kaget-kaget senang. Rupanya durian membawa pengaruh kepada rasa kopi.

Maka mulailah sesi durian Bali. Rasanya setara dengan yang dari Padang. Demikian juga durian Palu –yang sebenarnya datang dari luar kota Palu. Dagingnya lebih tebal. Tebal sekali. Sampai saya takut kekenyangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: