Until Today

“Aku...aku…men,” Soheila menghela nafas pelan, mengapa rasanya sulit kali untuk mengucapkan kata ‘aku mencintaimu’, lidah Soheila terasa kelu setiap ingin mengatakannya, dan lagipula Soheila takut perasaannya tak berbalas, karena belum sekalipun Soheila mendengar Ciel mengatakan itu kepadanya.
“Aku mencintaimu,” bisik Ciel pelan dan mendengarnya tak ayal membuat Soheila bahagi, perasaan menggelitik dan debaran yang tidak lagi dia rasakan muncul memporak – porandakan tubuh dan pikiraanya. Soheila tersenyum senang.
“Ya, aku…aku…aku juga mencintaimu,” Soheila menenggelamkan wajahnya lebih dalam ke dada bidang Ciel, rasanya sungguh malu namun lega dalam satu waktu.
“Ciel,” Panggil Soheila,
“Ya?” Jawab Ciel lembut,
“Setelah mendengar kisahku, jangan tinggalkan aku, setidaknya itu harapanku,” bisik Soheila sendu, sedangkan Ciel tidak menyangkan bahwa Soheila akan secapat ini untuk memberitahunya, Ciel menggegam tangan Soheila lembut seolah memberi semangat jika Soheila mampu melebihi apa yang dia pikirkan, Soheila merasa hangat dan tenang setelahnya pikirannya berkelana pada hari sebelum dirinya di Indonesia.
Hari itu….
Bersambung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: