Ketersediaan Bahan Pangan Menjaga Stabilitas Inflasi Jambi

Ketersediaan Bahan Pangan Menjaga Stabilitas Inflasi Jambi

JAMBI - Berdasarkan data BPS Provinsi Jambi, pada April 2021 Provinsi Jambi mengalami deflasi bulanan sebesar 0,34% (mtm). Dengan angka tersebut, maka secara tahunan Jambi mengalami inflasi sebesar 2,94% (yoy) dan secara tahun berjalan tercatat inflasi Jambi sebesar 0,18% (ytd).

Secara keseluruhan, jenis barang dan jasa yang menyumbang deflasi adalah komoditas pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yaitu cabai merah sebesar 27,02% (mtm), cabai rawit 25,34% (mtm), beras 0,64% (mtm), tahu mentah 3,21% (mtm) dan ikan nila 1,25% (mtm). Secara umum, deflasi Provinsi Jambi disebabkan oleh penurunan harga komoditas seiring dengan bertambahnya pasokan bahan pangan terutama komoditas cabai merah, cabai rawit dan bawang merah dikarenakan tibanya masa panen raya di beberapa daerah penghasil di luar Provinsi Jambi.

Selain itu, dikarenakan adanya kenaikan kasus COVID-19 di beberapa daerah dan untuk mencegah penambahan kasus baru, pemerintah telah melakukan pengetatan mobilisasi kembali sehingga mengakibatkan penurunan permintaan tiket angkutan udara yang menjadi penyumbang deflasi di luar kelompok makanan, minuman dan tembakau.
Adapun rincian perkembangan inflasi di Jambi adalah sebagai berikut:

Kota Jambi:
Bulanan : deflasi 0,35% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 0,19% (ytd)
Tahunan : inflasi 3,03% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh penurunan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,40%), angkutan udara (andil -0,07%), cabai rawit (andil -0,06%), beras (andil -0,03%) dan sabun cair/cuci piring (andil -0,02%). Sementara itu, deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi antara lain sawi hijau (andil 0,11%), jeruk (andil 0,10%), daging ayam ras (andil 0,06%), daging sapi (andil 0,05%) dan jengkol (andil 0,04%).

Kabupaten Bungo:
Bulanan : deflasi 0,26% (mtm)
Tahun Berjalan : inflasi 0,12% (ytd)
Tahunan : inflasi 2,20% (yoy)
Deflasi utamanya didorong oleh kenaikan harga yang terjadi pada cabai merah (andil -0,44%), cabai rawit (andil -0,04%), telur ayam ras (andil -0,02%), bawang merah (andil -0,01%) dan ikan serai (andil -0,01%).

Sementara itu, deflasi lebih dalam tertahan oleh beberapa komoditas yang mengalami inflasi antara lain daging ayam ras (andil 0,08%), jeruk (andil 0,04%), bayam (andil 0,04%), petai (andil 0,04%), dan ikan tongkol (andil 0,03%).

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Suti Masniari Nasution mengatakan, mempertimbangkan kondisi terkini serta kebijakan pemerintah maupun pelaku usaha, tekanan inflasi pada Mei 2021 di Provinsi Jambi diprakirakan tetap terkendali. \"Tekanan inflasi disebabkan tingginya permintaan barang dan jasa pada periode HBKN Ramadhan dan menjelang hari raya Idul Fitri,\" ujarnya.

Selain itu, kenaikan permintaan juga terjadi seiring meningkatnya keyakinan masyarakat seiring sentimen positif terhadap program vaksinasi COVID-19. \"Dalam rangka menjaga inflasi tetap berada pada sasaran yang ditetapkan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi,\" sebutnya. (*/kar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: