>

JAKARTA- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak diundang oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dalam acara pengarahan para kader dalam penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024 di Semarang.

Padahal, dalam acara itu dihadiri oleh sejumlah kader terbaik dan pejabat daerah lainnya. Hanya Ganjar yang tidak diundang,

Dalam arahannya, Puan Maharani menekankan kepada para kadernya yang saat ini menjabat sebagai pemimpin, agar berjuang di lapangan, bukan hanya pencitraan di sosial media.

Pernyataan Puan itu, diduga menyindir Ganjar Pranowo yang saat itu tidak diundangnya.

Usai mendapat sindiran, Ganjar Pranowo terlihat santai. Dia malah mengunggah video sedang makan mie instan di akun Twitternya, Senin (24/5).

Melalui keterangan video itu, Ganjar menulis bahwa dirinya teringat masa-masa kuliah. “Bengi-bengi kok pengen ngemi, kelingan jaman ngekos. Satu kurang, dua kebanyakan,” tulis Ganjar Pranowo.

Sejumlah netizen membanjiri unggahan Ganjar tersebut. Adapun selain Puan yang diduga menyindirnya, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto juga secara blak-balakan menyebut Ganjar terlalu berambisi menjadi Presiden.

Pria yang akrab disebut Bambang Pacul ini mengatakan, saking ambisinya Ganjar, hingga membuat YouTube dan menjadi host-nya.

Padahal kata dia, belum ada rekomendasi dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri.

“Hal ini ditengarai dengan tingginya intensitas Ganjar di media sosial dan media massa, bahkan Ganjar sampai rela menjadi \"host\" di youtube-nya, padahal hal serupa tak dilakukan oleh kader PDIP lain yang juga berpotensi untuk ‘nyapres’” ujar Bambang Wuryanto, Ahad (24/5).

Bambang mengingatkan Ganjar bahwa elektabilitas saat ini belum bisa dijadikan patokan dalam pertempuran pilpres yang sesungguhnya.

Elektabilitas hanya terdongkrak dari pemberitaan dan medsos. Hal itu mudah dikalahkan dalam pertarungan secara riil.

“Hal ini disampaikan bukan sebagai teguran bagi Ganjar yang juga kader PDIP. Ini bukan teguran, karena ia merasa lebih tinggi dari kita (DPD PDIP Jateng). Ia merasa yang bisa menegur hanya Ibu (Ketua Umum Megawati Soekarnoputri),” ujarnya. (dal/fin)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: