Belajar Perbedaan Suku Bangsa Sekaligus MeningkatkanKeterampilan Siswa Menulis

Belajar Perbedaan Suku Bangsa Sekaligus MeningkatkanKeterampilan Siswa Menulis

Oleh: RizkiFitri Astuti, S.Pd

Guru MI Kurnia Kota Jambi/Guru mitra Program PINTAR Tanoto Foundation

 

Selama pandemi, siswa MI Kurnia Kota Jambi mengadakanpembelajaran jarak jauh. Namun, sejak bulan Maret 2021, kegiatan belajar mengajar dilakukan tatap muka.

Dengan catatan, siswa yang telah mendapatkan persetujuanorangtua dapat datang dan belajar di sekolah. Sedangkan yang tidak mendapatkan persetujuan orangtua tetap belajar darirumah.

Sebagai guru kelas II, saya harus ekstra dalam menyiapkanbahan dan media untuk pembelajaran tatap muka tersebut, maklum sudah hampir satu tahun lebih belajar melalui tatapmaya.  

Materi yang saya sampaikan adalah tentang belajar tentangperbedaan suku bangsa. Tujuannya agar siswa dapat mengetahui keberagaman suku bangsa.

Tujuan akhir dari kegiatan ini adalah agar siswa sejak diniditanamkan nasionalisme dan sikap menghargai danmenghormati meskipun berbeda suku, bahasa danagama. Meskipun berbeda, tetap satu tujuan, dan satunusa satu bangsa, yaitu Indonesia.

 

Mengenal Perbedaan Suku Bangsa  

Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, saya membuat skenariopembelajaran dan menyiapkan media pembelajaran baik ituberupa gambar, video Pembelajaraan, maupun lembar kerjakegiatan siswa.

Sebagai guru, saya juga mencari referensi terkait materi yang akan disampaikan kepada siswa.

Seperti biasa kegiatan di awal dilakukan dengan mengabsenkehadiran siswa secara langsung karena sebagian besar siswa diperbolehkan tatap muka dengan syarat mematuhi protokoler kesehatan dan persetujuan orangtua.

Setelah memberikan salam, menanyakan kabar siswa, memberimotivasi sebagai penyemangat memulai kegiatan dan berdoa agar kegiatan hari ini memberi manfaat dan pemahaman kepadamereka.

Untuk membuka kembali wawasan mereka, saya menampilkanhasil belajar yang telah lalu sambil menggali kembalipemahaman mereka tentang perbedaan suku bangsa. Oh iya, mata pelajaran yang saya ajarkan pada hari itu adalah Bahasa Indonesia.

Selanjutnya saya menampilkan gambar-gambar pakaian adat, rumah adat dari berbagai suku yang sesuai dengan gambar anak-anak seusia mereka. Hal ini untuk memancing siswa saya untuk membayangkan imajinasi dari gambar-gambar tersebut apakah mereka mengetahuinya dan sesuai dengam suku mereka.

Ternyata pengetahuan mereka untuk pakaian-pakaian adat dan rumah adat ada beberapa yang tahu, seperti pakaian dan rumah adat dari Jawa, Sumatera barat, dan Jawa.

Membuat Karangan Cerita Mengenai Perbedaan Suku Bangsa  

Tindak lanjut dari pengetahuan tersebut, saya meminta para siswa/i untuk membuat kegiatan proyek hari ini, yaitu membuat karangan cerita tetang “saya berasal dari suku....”

Hal tersebut untuk membangkitkan pengetahuan mereka tentang kampung halaman dan imajinasi mereka tentang suku asal mereka.

Agar hasil karya siswa menarik, saya mengatakan siswa boleh berkreasi dengan menambahkan hiasan warna-warni dan gambar-gambar sederhana yang menjadi ciri khas suku mereka.

Dengan cara ini, siswa menjadi lebih senang danbersemangat dalam belajar, serta lebih mudah memahamipelajaran.

 

Membuat Tulisan Pendek

Salah satu tujuan pembelajaran menulis adalahmengungkapkan pikiran dan informasi. Untuk mencapaitujuan tersebut, saya mengajak siswa untuk menuangkangagasan tentang ragam suku bangsa.

 

 

Kemudian, setelah mereka membuat karangan cerita sesuai pengetahuan mereka, saya mempersilahkan siswa menceritakan hasil karyanya, di depan kelas.

Saya bu,” ujar M. Afif Faizul Arham.

Saya M. Afif Faizul Arham, berasal dari suku Jawa, di Jawaada Candi Borobudur, bisa lihat peninggalan sejarah, inigambarnya,” kata Afif.

Mereka antusias ingin mengenalkan suku asal mereka masing-masing. Ada yang berasal dari Sumatera Barat, dan juga adayang orangtuanya dari suku Melayu.

Setiap perwakilan suku menyampaikan tulisan pendeknya. Agar teman-teman yang lain mengetahuinya.

Kemudian setelah selesai mempresentasikan, guru mempersilahkan siswa untuk bertanya terkait kegiatan proyek hari ini, kemudian beberapa siswa mulai berinteraksi terkait hasil karangan cerita dari teman-temanya.

Seperti contohnya “Kalau berbeda suku berarti kita tidak sama ya bu?

Kemudian saya menjawab. Nak, walaupun kita berbeda-beda suku tetap satu yaitu Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu dan saling menghargai satu sama lainnya,”.

Setelah semua sudah paham waktunya di akhir pembelajaran yaitu sama-sama menyimpulkan pembelajaran pada hari itu.Sebagai penyemangat bagi siswa, guru dan siswa melakukan ice breaking bersama.

Refleksi Siswa

Setelah pembelajaran selesai, masing-masing siswa menuliskanpengalamannya mengenai pembelajaran pada hari itu, semuabebas mengungkapkan perasaannya.

Seperti yang ditulis oleh Afelya Nayla Ferrisa yang mengatakandengan pembelajaran aktif tersebut ia dan teman-temannyamerasa tidak cepat bosan dalam belajar.

Senang, tidak terasa waktu sudah habis, padahal masih kangenberada di sekolah,” tulisnya.

Sedangkan Fauzy Ibni Fahmi menulis, belajarnya sangatmenyenangkan, karena belajar mengenal ragam suku di Indonesia, dan menulis tentang asal usul sukunya.

Jadi tahu suku teman lain, sekalian bisa belajar menulis tentangsuku sendiri,” ujar Fauzy, panggilan akrabnya.

Sangat menyenangkan belajar sambil memahami ragamsuku bangsa. Saya jadi mengenal ragam suku di Indonesia,” tulis Putri Alya Safiqa.

 

Firmansyah menulis bahwa belajar ragam suku bangsa, juga mengenal berbagai macam Bahasa yang berbedabeda pula.

 

Tahu Bahasa, ternyata berbeda-beda juga,” katanya.

 

Kemudian, saya meminta siswa untuk menaruh tulisan refleksitersebut di atas meja, lalu saya mengambilnya dan di tempel di tembok. Biasanya siswa yang menempel langsung, mengingatsaat ini kondisi pandemi, maka saya yang menempelkan kertaspost-it tersebut.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: