Behind: Impossible

“Nistain aja gue terus, ridho dunia akhirat gue.” Ujar Sanu sambil menyentuh dada kirinya seolah ia tersakiti.
“Udah guys, Caps pulang gue mau ketemu istri,” Ujar Doni.
“Dih…biasa aja kali, mentang – mentang baru nikah.” Sahut Reno.
“ngomongin istri sembarangan, cari ribut kamu!” Lanjut Sanu menimpali perkataan Reno dengan gaya bicara yang biasa diperagakan pengisi salah satu iklan permen susu di televisi.
“Rada nggek beres nih otak lu pada!” Komentar Kirana diiringi dengan tawa Keken, Mala, dan Tsana.
Terlalu asyik berbincang kedatangan Danu secara tiba – tiba membuat mereka semua bertanya – Tanya, tidak biasanya Danu bergabung dengan mereka jika masih ada pekerjaan yang mengunggu, manusia yang workaholic sekali bukan?
“Udah pada mau pulang?” Tanya Danu.
“Ya” Ujar Keken dan teman – temannya kompak menjawab.
“Tumben Dan, udah selesai aja. Kesambet setan mana lu?” Tanya Sanu.
“Gue emang udah selesai, nggak ada kerjaan lagi.” Ujar Danu yang membuat mereka yang mendengarnya speechless pasalnya Danu tidak pernah main – main jika berkaitan dengan pekerjaan.
“Gila,” Komentar Reno.
“Besok pas hari Jum’at rata – rata dari kita kan free tuh habis sholat jum’at. Makan siangnya diluar aja gue traktir.” Ucap Danu yang mendapat sambutan hebob dari Keken dan teman – temannya.
“Siap Pak Bos!” Ucap Mereka semua kompak sambil memepergakan sikap hormat ala pasukan baris – berbaris kepada Danu.
Danu hanya menggelangkan kepalanya pelan, dan bernjak pergi setelah mengacungi jempol kepada mereka. Percakapan Keken dan teman – temannya usai kala mereka memutuskan untuk pulang selepas kepergian Danu. (*)
Bersambung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: