Behind: Impossible

“Kalo merjuangin soal doi masih bisa ditunda, tapi kalo soal belanja nggak bisa pet, merjuangin harusnya extra, soalnya cuan gue nggak melulu selalu ada,” Jawab Keken cengengasan, Opet yang mendengarnya hanya memutar matanya malas dan meninggalkan Keken, melihat reaksi Opet, Keken hanya tertawa kecil lalu menyusul Opet memasuki minimarket.
Keken mengelilingi setiap rak yang ada di minimarket, mencoba mengingat daftar barang yang harus ia beli. Jika seandainya Keken ingat untuk membawa catatannya maka Keken tidak akan serepot ini untuk mengingat setiap barang. Keken mencoba mengingat setiap barang yang harus ia beli, saking fokusnya Keken tidak menyadari jalannya dan naas menabrak seorang pria dengan belanjaanya. Karena pada posisi yang tidak seimbang, Keken turut limbung dan terjatuh di atas pria tersebut. Tak sengaja siku Keken mengenai salah satu rak, membuat Keken merintih.
“Ouch…astaga siku gue!” rintih Keken pelan, “dipikir sinteron ya pake jatuh segala, yakali gue ketemu jodoh gue gini banget!” gerutu Keken pelan. Mendengar gerutuan Keken, membuat pria yang ditabrak Keken terkekeh kecil, mendengar Kekehan pria tersebut membuat perhatian Keken kearah pria tersebut.
Menyebalkan.
Satu kata yang terpintas di benak Keken setelah melihat pria tersebut, apa pria ini tidak punya hati menertawakannya yang sedang kesakitan? Dengan kesal Keken segera berdiri, dan menampilkan wajah masamnya, terlihat manis walau Keken tengah merasa marah.
“Hei! Nggak punya hati banget, tertawa diatas penderitaan orang lain!” ujar Kekek sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
“Saya nggak tertawa karena kamu,” ujar Pria tersebut, sambil berusaha berdiri.
“Aish, terserahlah.” Ujar Keken kesal, dan segera memunguti barang belanjaanya yang berceceran. Di tengah itu Opet datang menghampiri Keken dan pria tersebut karena mendengar ribut – ribut dan suara barang yang berjatuhan.
“Kenapa nih?” ujar Opet bertanya sambil menatap Keken dan pria tersebut.
“Pake ditanya lagi, buta mata lo kalo barang gue pada jatuh!” ujar Keken kesal, Opet yang mendapat amarah Keken menatap bingung Keken dan segera membantu Keken memunguti barang belanjaan Keken, setelahnya Opet kembali membantu pria tersebut yang juga tengah memunguti barang belanjaanya.
“Maaf atas ketidaknyamanannya pak,” Ujar Opet ramah pada pria tersebut.
Keken yang mendengarnya segera memukul pundak Opet, “Ngapain minta maaf! Nggak usah minta maaf sama orang kek gitu” Bisik Keken dengan nada yang sengaja dikeraskan agar terdengar oleh pria tersebut.
“Ken,” Peringat Open pelan, Keken yang mendengarnya hanya mendengus nafas kesal.
“Ya, nggak apa apa kok” Ujar pria tersebut sambil tersenyum manis selain karena ramah tamah, dirinya cukup geli dengan tingkah Keken.
“Terimakasih pak..,” Opet menggantungkan kalimatnya karena tidak tahu nama pria tersebut, seolah mengerti kebinguna Opet segera pria tersebut menyebutkan Namanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: