>

Behind: Impossible

Behind: Impossible

“Ayo pulang,” ajak Dafa, Keken mengangguk. Saat Dafa ingin melepaskan pelukannya, Keken semakin mengeratkannya.

“Jangan dileapas, gue malu.” Ujar Keken.

“Hah?” bingung Dafa, “Kalo gini gimana mau pulang? Lagian malu karena apa?” tanya Dafa.

Keken meleaspkan pelukannya pada Dafa namun menyembunyikan wajahnya di dada bidang Dafa, lalu Keken sedikit mendongkak, dan berbisik, “Gue malu mau keluar, entar pasti diliatin sama karyawan lainnya, pokoknya gue malu hehehehe,” bisik Keken sambil cengengesan.

Dafa yang mendengar alasan Keken tertawa pelan, sulit mempercayai bahwa Keken malu padahal hampir seluruh karyawan melihatnya menangis, “ada – ada aja sih,” Komentar Dafa.

“Bantuiiin,” Ucap Keken dengan nada bicara yang terdengar seperti anak kecil dan wajah yang dia buat semanis dan seimut mungkin agar Dafa mau membantunya.

Dafa tersenyum senang melihat tingkah Keken yang berubah menjadi manja dan manis ini, jika ditanya sebenarnya Dafa tidak kuat melihat Keken seperti ini, ingin rasanya ia menculik Keken dan mengurung Keken di rumahnya untuk selamanya.

“Ya udah masuk sini,” Suruh Dafa pada Keken untuk masuk ke dalam jaketnya, Dafa merentangkan jaket yang ia gunakan selebar mungkin, karena postur Keken yang mungil, sebagian tubuh Keken pasti tidak terlihat jika ia tutupi dengan jaketnya. Keken tersenyum senang dan segera masuk ke dalam jaket Dafa dan mebenamkan wajahnya di dada Dafa.

“Udah siap?” tanya Dafa.

“Udah,” Jawab Keken mantap

“Satu,”

“Dua,” hitung Dafa,

“Tiga,” Tepat hitungan ketiga, Keken dan Dafa segera berlari keluar sambil tertawa lepas, orang – orang pun hanya menatap mereka, sebagian tersenyum maklum, mengira Dafa dan Keken adalah sepasang kekasih yang tengah kasmaran dan sebagain lagi terlihat iri, karena Dafa dan Keken terlihat romantis, namun tak banyak juga dari mereka yang tertawa, karena Dafa dan Keken terlihat lucu, selain itu tawa renyah dari Dafa dan Keken juga mengundang tawa mereka yang melihatnya menghadirikan euphoria yang begitu kontras, seolah dunia milik berdua, sesedarhana itu hanya untuk merasa bahagia. (*)

Bersambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: