>

Behind: Impossible

Behind: Impossible

“Nyatanya, kita hanya sebatas asa yang terkemas rapi dalam sebuah angan fana oleh manusia”

-Keken

“Keken,”

“Keken,”

“Keken,”

Kekekn terus merasa dipanggil, hingga Keken tersentak dari tidurnya, Keken sedikit terkejut dan merasa linglung karena dibangunkan dengan cara yang membuatnya terkejut.

“Keken?” Tanya Dafa, Keken menatap bingung Dafa, seolah tengah bertanya – tanya apa yang terjadi, melihat raut wajah kebingunan Keken, Dafa tersenyum maklum.

“Lo ketiduran pas nonton film, orang – orang udah pada bubar. Tadinya gue nggak pengen mau bangunin lo keknya pules banget tidurnya, tapi gue ngggak enak sama yang lain, entar mereka nungguin, lagian rada gimana juga kalo tiggal berdua gini,” Jelas Dafa, Keken hanya mendengarkan dan mencoba memulihkan nyawanya kembali dan mengingat potongan – potongan memorinya.

Tunggu, Keken masih bingung dengan apa yang ia alami, seharusnya tidak seperti ini, seharusnya Keken dan Dafa, mereka tengah, itu, mereka harusnya berdekatan dan…Keken menggelengkan kepalanya pelan, berusaha mengembalikan kesadarannya.

“Daf, ini dunia nyata?” Tanya Keken, Dafa mengernyit bingung pada pertanyaan Keken,

“Iya,” Jawab Dafa bingung.

“Cubit gue!” Suruh Keken,

“Hah?” bingung Dafa.

“Cubit gue!” Suruh Keken lagi, Dafa mencubit tangan Keken pelan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: