>

Sambil Tertawa, Dua Menteri Jalan Tanpa Masker di Amerika Serikat, Pengamat: Omongan Jokowi Tak Ada Gunanya

Sambil Tertawa, Dua Menteri Jalan Tanpa Masker di Amerika Serikat, Pengamat: Omongan Jokowi Tak Ada Gunanya

JAKARTA– Beredar foto dua pembantu Presiden Joko Widodo, yaitu Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia dan Menteri Perdagangan, M. Lutfi tanpa menggunakan masker saat kunjungan ke New York, Amerika Serikat, Rabu (14/7/2021).

Dalam foto juga video pendek yang viral di kalangan terbatas, Bahlil dan Lutfi tampak ditemani oleh Ketua Umum BPP Hipmi, Mardani H. Maming, dan mantan anggota DPR Demokrat, Michael Wattimena.

Mereka berempat tampak sumringah sambil berjalan tanpa menggunakan masker.

Informasi yang didapat dari Kantor Berita Politik RMOL (jaringan Fajar.co.id), selain mencari investor, mereka juga suntik vaksin Pfizer di AS.

Hal ini sontak menimbulkan reaksi keras dari sejumlah kalangan masyarakat termasuk di media sosial, lantaran saat ini Indonesia tengah dilanda kesulitan akibat pandemi Covid-19 yang mengalami lonjakan yang cukup tajam.

“Hebat pembantu Presiden Jokowi. Rakyat sedang berjuang selamatkan nyawa. Mereka jalan-jalan untuk suntik vaksin Pfazier,” isi pesan berantai yang memperlihatkan keempatnya sedang di New York AS.

Redaksi sudah menghubungi pihak di Kementerian Investasi dan Kementerian Perdagangan ihwal foto serta video yang viral di media sosial tersebut, namun belum mendapatkan jawaban.

Sementara itu, Direktur Kajian Politik Nasional, Adib Miftahul menilai, kelakuan mereka sungguh tidak terpuji dan menciderai rakyat.

“Ya atas nama \"Sense of Crisis\", sama – sama merasakan penderitaan rakyat. Atas nama skala prioritas berarti bisalah. Kalau bisa online kenapa tidak. Atas nama extra ordinary harusnya tunda dulu kunjungan-kunjungan kerja. Seolah-olah rakyat lagi sengsara.Tetapi pejabatnya, malah tertawa riang bahagia,” ucapnya, Rabu(14/07/2021).

Akademisi dari UNIS Tangerang ini, meminta kepada pembantu di Kabinet Jokowi ini, harus mengingat apa yang menjadi ucapan Jokowi mengenai “Sense Of Crisis”.

“Saya kira evaluasinya adalah, bahwa para pembantu Presiden dan pejabat harus ingat apa kata Jokowi dulu. Harus punya Sense Of Crisis yang sama. Punya pemahaman extra ordinary. Itu harusnya diyakini betul apa yang dikatakan oleh Jokowi. Kalau mereka gagal menterjemahkan itu, saya kira omongan Jokowi tak ada gunanya,” pungkasnya.(rmol-int/fajar)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: