Sentil Ade Armando, Geisz Chalifah: Bajingan Berselimut Dosen
JAKARTA– Pernyataan Dosen Komunikasi UI, Ade Armando terkait angka kematian antara Inggris dan Indonesia melahirkan kontroversi.
Komisaris Ancol, Geisz Chalifah ikut angkat bicara dan menyentil Ade Armando keras.
“Hanya Fasis, Tiran, atau setidaknya BAJINGAN Berselimut dosen, yang menggunakan angka2 kematian suatu bencana sekedar data statistik,” kata Geisz Chalifah, Selasa 20 Juli 2021.
Lebih lanjut ia juga mengungkit masa lalu Ade Armando. “Ade Armando itu tersangka yang sp3nya sudah dibatalkan oleh Prapradilan. Artinya status TERSANGKANYA bahkan sudah ditetapkan oleh pengadilan. Tapi bukannya diproses malah bisa mewawancara Menkopolhukam. Tetap bebas ngehoax soal ambulance bawa batu dll,” kata Geisz.
Untuk diketahui, Dosen komunikasi Ade Armando menuai kecaman setelah membandingkan jumlah kematian akibat Corona di Indonesia dengan Inggris. Pakar pun mengkritik cara Ade Armando membandingkan jumlah kematian kedua negara itu.
Pernyataan tersebut diunggah Ade Armando dalam cuitannya di Twitter, Minggu (18/7/2021). Ade membandingkan jumlah kematian akibat Corona di Inggris dengan jumlah kematian di Indonesia. Dia juga menyertakan jumlah penduduk di kedua negara.
“Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena COVID 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena COVID 73 ribu,” tulis Ade Armando.
Cuitannya pun sontak mendapat beragam respons dari warganet. Cuitan Ade Armando itu dinilai tak sensitif di saat kasus kematian akibat Corona di Indonesia terus naik.
Penjelasan Ade Armando
Lantas apa penjelasan Ade Armando terkait cuitannya tersebut? Ade tidak merasa ada yang bermasalah dengan cuitannya. Bahkan, menurutnya, jumlah korban akibat Corona di Indonesia memang lebih kecil ketimbang Inggris.
“Indonesia jumlah korbannya kan lebih kecil dari Inggris,” kata Ade dikutipll dari detik.com, Senin (19/7).
Dia menjelaskan bahwa perbandingan angka kematian Corona dengan negara lain sudah sering dilakukan. Namun dia mempertanyakan kenapa sekarang cuitannya itu dipermasalahkan.
“Selama ini kan sudah sering dibandingkan. Misalnya jumlah korban tewas kita jauh di atas Malaysia. Tapi kok sekarang jadi masalah ketika dibandingkan dengan Inggris,” ujarnya. (msn/fajar)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: