Varian Delta Plus Muncul di Indonesia, Ini Gejalanya
Mutasi pada protein ini bisa memperkuat interaksi ini dan meningkatkan transmibilitas.
Selain itu, ahli virologi Dr. Jeremy Kamil, dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Louisiana, mengatakan varian Delta Plus ini mungkin memiliki sedikit kelebihan dalam menginfeksi dan menyebar dari orang ke orang yang belum pernah terinfeksi.
Ia juga mencatat bahwa varian Delta Plus ini tak jauh berbeda dengan varian Delta. Bahkan, pakar kesehatan lainnya mengungkit tentang potensi varian Delta Plus mengurangi efektivitas perawatan antibodi monoklonal.Perawatan antibodi monoklonal ini termasuk terapi kombinasi bamlanivimab dan etesevimab dan REGN-COV2.
Menurut para peneliti, terapi itu bermanfaat dalam mengobati infeksi virus corona Covid-19 ringan hingga sedang. (genpi)
Sumber: www.fajar.co.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: