Apriyani Rahayu, Gadis Konawe Peraih Medali Emas Olimpiade, Bakat Ibu hingga Doa Ayah
Bakat Ibu
Ameruddin kembali bercerita, anaknya yang kini berusia 23 tahun itu mewarisi bakat ibunya yang telah meninggal pada 2015 lalu.
“Karena mama dia (almarhumah Ibu Apriyani) pemain bulu tangkis, tenis meja dengan voli yang dia gemari. Jadi itu bakat dari almarhumah mamanya,” kata Ameruddin.
Amiruddin bercerita, ibunda Apri, Siti Jauhar, mendidik dan menanamkan jiwa berani dan terus bersemangat kepada anaknya sejak kecil.
Bahkan ia menyebut, jiwa yang tangguh dan keras yang ada pada anaknya merupakan keberhasilan didikan mendiang istrinya.
Di mata sang ayah, Apri merupakan anak yang keras. Keras dalam arti tidak mudah menyerah dan terus berusaha meski dengan kondisi terbatas.
“Kalau sosok dari Apriyani itu keras, keras dia, maunya harus menang. Dari kecil memang dididik. Pertama yang mendidik bukan saya, mamanya, almarhumah,” ujar dia.
Apriyani merupakan anak bungsu dari empat orang bersaudara dan merupakan satu-satunya anak perempuan.
Amiruddin menuturkan, sejak anaknya menyukai bulu tangkis, bahkan sebelum ia masu sekolah dasar, Ameruddin mengarahkan anaknya agar terus berlatih bulu tangkis. Apri mulai latihan di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, yang berjarak 9 kilometer dari rumahnya.
Pada 2005, Apriyani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan, setahun kemudian ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.
Saat duduk di kelas enam SD, prestasinya semakin cemerlang. Apriyani lalu ikut Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di kota Raha, kabupaten Muna pada 2007 dan meraih juara II.
Ameruddin sendiri adalah pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe. Sementara Siti Jauhar hanya ibu rumah tangga. Hasil kerja kerasnya pun tidak sia-sia. Di beberapa pertandingan tingkat provinsi, untuk kelas junior ia selalu gemilang.
Ameruddin menuturkan, ibu Apriyani adalah orang yang paling mendukung impian anaknya. Sang ibu bahkan selalu mendampingi anaknya bertanding, apalagi saat masih di level junior.
Demi terus mengasah kemampuannya menjadi pebulu tangkis profesional, Apriyani Rahayu pertama kali bergabung dengan PB Pelita Bakri pada 3 September 2011 ketika mantan juara dunia bulu tangkis Icuk Sugiarto menjadi ketua PBSI DKI Jakarta kemudian akhirnya hijrah ke PB Jayaraya Jakarta hingga sekarang ini.
Ketika ditanya apakah Apriyani sempat pulang ke rumah sebelum tampil pada Olimpiade Tokyo ini, Amiruddin mengatakan, seminggu sebelum tampil di Olimpiade anaknya sempat pulang untuk ziarah ke makam ibunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: