Ray Rangkuti Blak-blakan Bongkar Target Gatot Nurmantyo

Ray Rangkuti Blak-blakan Bongkar Target Gatot Nurmantyo

JAKARTA — Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti blak-blakan menilai ada dua target yang sedang disasar oleh mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Pernyataan Ray Rangkuti itu merespons Gatot Nurmantyo yang kembali menjadi sorotan karena menyebut komunisme telah menyusup di tubuh TNI.

\"YAMAHA4A\"

Hal itu berkaitan dengan pembongkaran sejumlah patung para tokoh militer di Museum Dharma Bhakti Kostrad. Ray Ramgkuti pun membeberkan, bahwa pertama pernyataan Gatot Nurmantyo itu guna membuat namanya kembali jadi perbincangan.

Setelah hampir beberapa bulan tidak ada isu yang membuat Gatot Nurmantyo diperbincangkan. “Setidaknya isu ini akan mencuatkan nama beliau,” jelas Ray Rangkuti dalam keterangannya, Salasa (28/9).

Selanjutnya, kedua menurut Ray Rangkuti, Gatot Nurmantyo memang sedang menanamkan diri sebagai tokoh anti-komunis. Hal itu merupakan satu peran yang senantiasa menjadi daya tarik di dunia politik.

Pasalnya, selalu tersedia jumlah pemilih yang isunya berkutat pada bangkitnya komunisme. Meski begitu, Ray Rangkuti juga melihat dua arus balik dari isu yang berkembang saat ini.

Di mana makin banyak yang memahami bahwa isu komunisme atau PKI terkadang hanya sebagai isu politik.

“Pada kenyataannya, isu ini tetap kalah populer dibandingkan dengan perlindungan HAM, demokrasi, pemberantsaan korupsi dan tentu ekonomi,” ungkap Ray Rangkuti

“Segmen pemilih isu bangkitnya PKI makin menipis dan sendirinya makin kurang signifikan,” sambungnya.

Selain itu, Ray Rangkuti menilai, bahwa perlu pembuktian fakta yang kuat jika institusi TNI disebut telah disusupi komunisme. Sebab, menurut Ray Rangkuti, selama ini TNI dikenal sebagai salah satu garda terdepan melawan PKI.

“Jadi menyebut institusi TNI dimasuki oleh PKI membutuhkan data yang kuat. Bukan sekadar mengaitkan satu peristiwa lalu membuat kesimpulan,” pungkas Ray Rangkuti.(*)

Sumber: www.fajar.co.id

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: