Tengah Malam Sering Ngilang Pindah Kamar, Ternyata Ngeloni Adik Ipar
![Tengah Malam Sering Ngilang Pindah Kamar, Ternyata Ngeloni Adik Ipar](https://jambiekspres.disway.id/foto_berita/2021/11/02/14411.jpg)
JAMBIEKSPRES.CO.ID-Jangan langsung percaya jika pasangan bilang cinta sehidup semati. Bisa-bisa adik ipar sendiri diembat lalu dibawa pergi.
Karin, 23, memilih menikah muda dengan suaminya, Donwori, 27, dua tahun lalu. Katanya dari pada pacaran terlalu lama, mending nikah muda. Apalagi Donwori mengaku sudah cinta mati dengan Karin.
![](\"https://jambiekspres.co.id/../uploadan/2021/11/3.jpg\")
”Pacaran setahun, memang langsung minta nikah karena enggak mau lama-lama. Biar enggak banyak dosa,” ujar Karin.
Namun selang satu tahun menikah, tingkah Donwori perlahan mulai berubah. Saat tengah malam, Donwori sering menghilang entah ke mana. Padahal biasanya, Donwori tak pernah keluar kamar tanpa pamit ke Karin.
Kelakuan Donwori itu pun membuat Karin curiga. Anehnya, saat dicek ke depan, motornya masih ada. Sandal Donwori pun masih tertata rapi di teras rumah. Sontak Karin pun bingung mencari keberadaan suaminya di rumah.
”Sempat saya tinggal tidur lagi, siapa tahu lagi ke kamar mandi. Tapi ya kepikiran, kok ya sering sekali pergi enggak tahu ke mana,” imbuhnya.
Lama-lama Karin berpura-pura tidur. Dia menunggu hingga pukul 01.00 pagi. Benar saja, Donwori keluar perlahan dari kamar. Tak ingin kehilangan jejaknya, Karin pun membuntutinya. Ternyata Donwori malah ngamar dengan adiknya, Sephia, 20, di kamar belakang.
Dada Karin pun berdetak kencang. Ada apa gerangan? Karin pun nguping di depan kamar sang adik. Rupanya Donwori sedang asyik ngegombalin adiknya. Saat pintu kamar dibuka paksa, Donwori malah sudah telanjang setengah dada.
”Setelah ketahuan, paginya suami dan adik saya kabur entah ke mana. Kok ya tega, ternyata kemana, malah ngelonin adik saya. Makanya ini saya urus cerainya,” beber Karin.
Sejak ngonangi suaminya kencan dengan adiknya, Karin gercep bikin surat gugatan cerai. Ia tak mau hidup dengan lelaki hidung belang yang tega menduakannya. Dengan adik sendiri pula. “Cerai adalah harga mati,” tegas Karin ditemui di Pengadilan Agama (PA) Klas IA Surabaya, kemarin (1/11). (*/opi)
Sumber: www.radarsurabaya.jawapos.com
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: