>

DISWAY: Angka 244

DISWAY: Angka 244

Jawabnya: karena, dulu, Singapura selalu bangga begitu sedikit angka Covidnya. Singapura begitu hebatnya seperti mengejek negara tetangga.

Jawaban itu juga ia kutip dari para ahli di sana.

Berarti tahap herd immunity belum terbentuk di Singapura. Masih terlalu sedikit yang sudah terkena Covid.

Maka begitu pengendalian dilonggarkan melonjaklah angkanya. Itu berarti Singapura termasuk yang berbangga-bangga ke hulu, bersesak-sesak ke tepian.

Melihat hebatnya Indonesia, beberapa teman yang dulu mengungsi ke Singapura segera balik kucing.

Awalnya, sebagian kecil dari pengusaha besar itu ngeri melihat serinya Covid di Indonesia. Mereka pun mengungsi ke Singapura.

Kini angkanya terbalik: mereka pun mengungsi lagi ke kampung halaman sendiri.

Saya masih mikir: benarkah semua itu karena herd immunity?

 

Kalau benar, bukankah berarti Tiongkok kini dalam bahaya?

 

Bukankah selama ini Tiongkok kita unggulkan setinggi bintang di dekat langit? Sebagai negara tersukses mengendalikan Covid?

Kita pun pernah bertanya dengan bangga: bagaimana bisa, negeri berpenduduk 1,3 miliar manusia itu tidak sampai 100.000 orang yang terjangkit Covid?

Dari sinilah saya mulai paham: mengapa terjadi kepanikan yang hebat di Tiongkok sepanjang pekan lalu. Penduduk di hampir semua kota tiba-tiba menyerbu toko dan supermarket. Mereka menguras habis stok yang ada di toko. Barang apa pun. Dengan harga naik sekali pun. Terutama makanan dan keperluan harian.

Belanja panik itu berawal dari pernyataan kementerian perdagangan di sana: agar tiap rumah mencukupi kebutuhan makanan mereka -tanpa memperhatikan penjelasan mengapa.

Awalnya mereka mengira terlalu jauh: akan terjadi perang. Tiongkok akan segera menyerbu Taiwan. Suasana saling ancam memang meningkat belakangan ini.

Rupanya bukan itu. Mereka pun khawatir: mungkin akan dilakukan lockdown ketat lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: