DISWAY: Doa Wadas
Pandemi Covid19 yang sudah berlangsung selama dua tahun, menghadirkan banyak kesulitan, banyak tekanan, terhadap saya pribadi, padahal saya merasa sudah tidak banyak gaya. Karena ada joke lama yang mengatakan : \"Menurut Hukum Fisika, tekanan berbanding lurus dengan gaya, jadi jika hidupmu banyak tekanan, berarti kamu banyak gaya.\" Joke ini tidak salah, tapi hukum fisika nya perlu dilengkapi lagi. Ini pelajaran sekolah menengah. Dalam fisika rumus tekanan adalah : P = F/A Tekanan = Gaya/Area Rumus tersebut bisa dijelaskan begini : Besarnya Tekanan berbanding lurus dengan Gaya, tapi berbanding terbalik dengan Area. Jadi besarnya tekanan tidak hanya tergantung dari gaya, tapi area juga menentukan. Dengan besaran gaya yang sama atau konstan, besar tekanan lebih kecil di area lebih besar, tapi akan lebih besar di area yang lebih kecil. Jika di aplikasikan pada persoalan besarnya tekanan hidup seseorang, perlu diperhatikan \"Area\" dari seseorang tersebut. \"Area\" dalam hal ini bisa diartikan sebagai : Kekayaan, kekuasaan, popularitas, relasi, dan wawasan. Contohnya : - Pak DI berutang 10 Milyar. - Si Johan berutang 10 Milyar. Perhatikan kesamaannya, berutang 10 Milyar. Ada sebuah aksi atau \"Gaya\" yang mengakibatkan keduanya punya utang segitu. Tapi \"Tekanan\" yang dirasakan antara Pak DI dengan Si Johan jauh berbeda, disebabkan perbedaan \"Area\" yang jauh juga. - Kekayaan dan Relasi (Area) Pak DI = Besar. - Kekayaan dan Relasi (Area) Si Johan = Kecil. Jadi hasilnya : Ada dua orang berutang sepuluh milyar, Di saat yang sama tapi berbeda tempat. Pak DI masih bisa tersenyum baca komentar, Si Johan ke puncak Monas siap melompat. (Menyerupai Pantun, tapi bukan)
Kalila Kalista
Kesimpulannya : kena omicron gejala ringan = goblok , kena omicron gejala berat = pintar , kena omicron gejala sedang = pintar2 goblok
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: